Brebes (ANTARA News) - Tujuh korban tanah longsor di Dukuh Marenge, Desa Sindangwangi, Kecamatan Bantar Kawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu, berhasil dievakuasi tim SAR yang dibantu penduduk setempat. ANTARA News di lokasi kejadian, menyebutkan, korban terakhir yang berhasil dievakuasi adalah Herdi (34) sekitar pukul 17.00 WIB, sedangkan sebelumnya yang dievakuasi, yakni Soerah (30), Kurni (6), Triyamah (50), Ruwat (33), Tarsumi (50), dan Didi (4). Tanah longsor yang terjadi di daerah tersebut, Selasa (5/2) menimpa 11 rumah penduduk. Tiga rumah tertimbun tanah, enam rumah mengalami rusak berat, dan dua rumah rusak ringan. Ketujuh korban yang meninggal dunia tersebut menempati tiga rumah yang tertimbun tanah longsor. Proses evakuasi korban tanah longsor tersebut hanya menggunakan peralatan tradisional karena alat berat sulit masuk ke lokasi kejadian, mengingat jalan yang menuju ke lokasi bencana sulit dilalui peralatan berat. Kepala Kantor Komunikasi dan Kehumasan Kabupaten Brebes, Mayang Sri Herbimo mengatakan, kerugian akibat bencana tanah longsor tersebut masih dihitung tetapi Pemkab Brebes telah memberikan bantuan kepada korban meninggal dunia masing-masing Rp5 juta sedangkan yang mengalami luka Rp2 juta. "Untuk sementara warga yang selamat dan rumahnya rusak berat diungsikan ke rumah-rumah penduduk lain yang lebih aman," katanya. Gubernur Jateng, Ali Mufiz Rabu sore memberikan bantuan kepada korban bencana tanah longsor berupa uang Rp34 juta, 1 ton beras, selimut, dan mi instan. Mayang Sri Herbimo menambahkan, sekarang ini Pemkab Brebes telah mengidentifikasi tujuh titik rawan longsor di desa tersebut, yaitu tiga titik merupakan jembatan (Jembatan Cigayam, Cilangaling, dan jembatan desa), serta empat titik lainnya di daerah perbukitan. Seperti diwartakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur terus menerus di Dukuh Marenge, Desa Sindangwangi, Kecamatan Bantar Kawung mengakibatkan sejumlah rumah penduduk setempat tertimbun tanah sehingga menyebabkan tujuh korban tewas.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008