Jakarta (ANTARA News) - Teh Indonesia ambil bagian dalam Festival Teh Nis, salah satu kota industri terbesar di Serbia, pada 6-10 Febuari 2008. Keterangan dari Kedutaanbesar Indonesia Beograd, yang diterima ANTARA News, Jumat, menyebutkan bahwa acara tahunan di bawah pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pertanian Serbia itu pada tahun ini khusus memilih Indonesia menjadi peserta tunggal penghasil teh di luar Eropa timur. Kehadiran teh asal Indonesia dalam kegiatan tersebut memberikan tempat khusus bagi keberadaan teh Indonesia. Festival itu dibuka Presiden Kota Crveni Krst, Dragan Bojkovic, dan dihadiri pemimpin umum EKO POLIS Clean up the world dan 17 peserta dari Serbia, Masedonia, Slovenia, dan Bosnia dan Herzegovina. Pada kesempatan itu, Dragan Bojkovic menyampaikan penghargaan kepada kedutaanbesar Indonesia atas kesertaannya dalam festival kelima tersebut serta berharap tindak lanjut nyata dari kegiatan itu berupa ikatan dagang antarpengusaha teh Serbia dan Indonesia. Ia juga mengharapkan Indonesia memanfaatkan kemudahan satu persen biaya atas ekspor barang dari Serbia ke Rusia. Selain festival teh, dalam rangka memromosikan kebudayaan Indonesia, Kedutaanbesar Indonesia Beograd bekerjasama dengan Yugoslav Film Archive (Kinoteka) menggelar Festival Film Indonesia, 6-9 Febuari 2008. Tujuh film ditayangkan, yakni "Suci Sang Primadona" (1977), "Pagar Kawat Berduri" (1961), "Ibunda" (1986), "Cinta dalam Sepotong Roti" (1991), "Nagabonar Jadi 2" (2007), "Panggung Pinggir Kali" (2006), dan "Anne van Yogya" (2006). Dutabesar Indonesia untuk Serbia M Abduh Dalimunthe menyampaikan bahwa festival itu merupakan bagian dari prakarsa kawasan seluruh Kedutaanbesar Indonesia di Eropa timur dan tengah dalam upaya menyebarluaskan budaya dan seni Indonesia. Penyelenggaraan festival itu menjadi salah satu upaya Kedutaanbesar Indonesia meningkatkan hubungan budaya di antara kedua negara itu, katanya. Melalui film, katanya, watak suatu negara dapat dipahami lebih mudah dan mengena kepada masyarakat. Direktur Kinoteka Radoslav Zelenovic menyatakan sangat menyambut kerjasama itu dan menilai baik penyelenggaraan festival tersebut, khususnya Festival Film Indonesia, karena festival itu menjadi kesempatan bagi masyarakat Beograd untuk pertama kali melihat film Indonesia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008