Sukabumi (ANTARA News) - Wilayah Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (9/2) lalu, lumpuh aktivitas ekonomi, akibat dilanda angin kencang, Minggu. Berdasarkan pantauan ANTARA News, Minggu, lapak-lapak warung di pesisir pantai Pelabuhanratu tutup, padahal biasa pada akhir pekan ramai. "Sebagian besar pedagang menutup usahanya karena khawatir terjadi angin kencang susulan yang disertai gelombang besar," kata salah satu pedagang makanan di Pelabuhanratu, Yandi (35). Menurut dia, para pedagang akan kembali berdagang seperti biasanya, ketika cuaca sudah normal. Hal senada juga disampaikan pemilik warung makan di Citepus, Cep Yusuf (25). Angin kencang yang terjadi pada Sabtu lalu menyebabkan para pemilik warung makan menutup tempat usahanya. "Kami khawatir terjadi angin kencang susulan yang dapat merusak bangunan warung makan mereka," katan Yusuf yang bangunan warung makan miliknya hancur akibat ditiup angin kencang. Namun, angin kencang yang terjadi pada Sabtu (9/2) tidak membuat gentar nelayan untuk melaut. Salah seorang nelayan Pelabuhanratu, Tarwin (40), menyebutkan meski pada Sabtu lalu terjadi angin kencang namun masih banyak nelayan yang melakukan aktivitas melautnya. "Para nelayan nekad melaut karena didesak kebutuhan hidup sehari-hari," ujarnya. Angin kencang yang melanda wilayah Pelabuhanratu menyebabkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan, yakni lima rumah milik warga di Kampung Rawakalong Kelurahan/Kecamatan Pelabuhanratu, dua bangunan sekolah, yaitu SDN Dewi Sartika dan SMK Fajar serta atap Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhanratu beterbangan dan juga sebuah warung makan di Citepus hancur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008