Dili (ANTARA News) - Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta dalam kondisi stabil setelah ditembak di kediamannya di Dili oleh pasukan pemberontak, kata Menteri Luar Negeri Zacarias da Costa, Senin. Penduduk setempat mengatakan suasana ibukota Dili tampak tenang, namun beberapa analis memperingatkan serangan itu dapat mengacaukan negara baru itu yang sedang berjuang untuk memulihkan kembali keamanan, menyusul aksi kekerasan yang kemudian mengundang pasukan perdamaian asing pada 2006. Presiden, yang meraih Hadiah Nobel karena perjuangannya untuk melepaskan Timtim dari Indonesia, menjalani operasi oleh tim dokter militer Australia di Dili setelah serangan sebelum fajar oleh kelompok pria bersenjata. "Saya berada di landasan helikopter dan ya, ia dalam kondisi stabil, dan nyawanya tidak terancam," da Costa mengatakan kepada televisi CNN, merujuk informasi pada landasan helikopter di pangkalan militer Australia di Dili, tempat Horta diterbangkan untuk mendapatkan perawatan medis. Pemimpin pemberontak Alfredo Reinado tewas dalam baku tembak itu, dan seorang tentara Timtim juga menderita luka serius, kata jurubicara militer Timor Leste Domingos da Camara, seperti dilaporkan Reuters. Da Costa mengatakan Ramos-Horta akan diterbangkan ke Darwin, Australia, untuk pengobatan lebih lanjut dan Perdana Menteri Xanana Gusmao mengambil alih kepemimpinan negara itu. Seorang jurubicara Royal Darwin Hospital mengatakan, "Saat ini kami sedang mempersiapkan untuk menerima Presiden Horta hari ini." Da Costa mengatakan belum jelas siapa yang melakukan serangan itu. "Kami belum mengkonfirmasi (Reinado dan pengikutnya yang terlibat dalam serangan itu). Sedikitnya dua di antara mereka tidak memakai seragam militer," katanya, menunjuk keterlibatan pemberontak. Militer mengatakan para penyerang berada dalam dua mobil terlibat dalam penyerbuan terhadap rumah presiden yang terisolasi pada pukul 4.30 waktu setempat. Pasukan keamanan internasional melakukan penjagaan ketat di sekitar rumah itu, dan mengadakan patroli di jalan-jalan di Dili untuk mencegah aksi kekerasan baru. Sementara itu, PM Gusmao juga diserang pada Senin pagi, kata Alfredo De Araujo, salah seorang anggota tim keamanan Gusmao. "Tidak ada yang cidera, namun mobil Gusmao dihancurkan oleh peluru," kata pejabat itu, dan menambahkan bahwa keluarga Gusmao telah dibawa oleh pasukan militer karena alasan keamanan. PBB mengatakan Gusmao sedang melakukan koordinasi dengan misi PBB di negara itu dan juga pasukan internasional. Pekerja bantuan Mauricio Borges mengatakan kepada Reuters bahwa Dili tampak tenang. "Dili aman. Tidak ada aksi kekerasan di ibukota itu. Namun terdapat patroli yang ketat oleh polisi dan pasukan militer," kata Borges, dan menambahkan sejumlah helikopter terbang di atas kota Dili. Borges mengatakan PM Gusmao telah berpidato lewat radio nasional dan mengimbau rakyat Timtim untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak menyebarkan isu-isu yang tidak bertanggunjawab. "Serangan yang melawan negara itu telah gagal," kata pekerja itu mengutip pidato Gusmao. (*)

Copyright © ANTARA 2008