Denpasar (ANTARA News) - Ketua DPR RI Agung Laksono mengharapkan aparat TNI/Polri mampu memperketat penjagaan dan upaya pengamanan di garis perbatasan NTT dengan negeri tetangga Timor Leste. "Pengamanan di kawasan itu perlu diperketat pascaperistiwa penembakan terhadap Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta oleh kelompok bersenjata pada Senin dinihari," kata Agung Laksono, di Sanur, Bali, Senin. Pengurus DPP Partai Golkar yang hadir di Sanur terkait penyelenggaraan Rapat Tim Pilkada Pusat (Ratimdapus) itu mengatakan, upaya memperketat keamanan di daerah perbatasan tersebut perlu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya eksodus penduduk dari Timor Leste ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). "Jika keamanan di Kota Dili belum kondusif, kita harapkan pihak keamanan yang bertugas di daerah perbatasan lebih memperketat penjagaan dan pengawasan untuk warga yang keluar-masuk ke wilayah Indonesia," kata Agung. "Kami mohon kepada pihak keamanan yang bertugas di perbatasan agar memperketat penjagaan. Dengan demikian, senantiasa dapat mencegah terjadinya eksodus dalam jumlah besar ke wilayah kita," sambung Ketua DPR. Agung Laksono menyatakan keprihatinannya terhadap peristiwa penembakan yang sempat melukai Ramos Horta hingga Presiden kedua Timor Leste itu harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Australia. "Kami prihatin terhadap peristiwa itu. Mudah-mudahan Bapak Ramos Horta lekas sembuh dan negara Timor Leste situasinya segera kondusif," ucapnya. Ratimdapus Partai Golkar yang berlangsung hingga malam hari itu, memilih calon Gubernur Bali periode 2008 - 2013 yang ikuti delapan kandidat dari partai berlambang Beringin itu. Hasil dari kegiatan tersebut, Partai Golkar mengusung Cokorda Gede Budi Suryawan untuk tampil melawan calon gubernur dari partai lainnya dalam Pilkada Bali pada 9 Juli 2008.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008