Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang pembantu asal Indonesia di Malaysia kembali mencoba kabur dari rumah majikan di lantai 4 apartemen Taman Shamelin, Cheras, Kuala Lumpur, dengan cara membuat tali dari kain, namun gagal turun dengan selamat akibat terjatuh sehingga punggungnya patah. Harian Metro, Selasa, melaporkan berdasarkan informasi polisi setempat, pembantu yang dikenal bernama Rekha, mencoba melarikan diri setelah dikurung sendirian di rumah majikannya di sebuah apartemen, saat sang majikan keluar merayakan tahun baru China. Pembantu berusia sekitar 25 tahun itu mencoba kabur Senin malam sekitar pukul 24.00, dengan cara turun dari lantai 4 dengan sambungan kain dan baju. Akan tetapi dia gagal mencapai lantai dasar karena hujan lebat, sehingga terjatuh dan mengalami patah tulang punggung. Para penghuni apartemen itu kemudian menolongnya dengan menghubungi Jabatan Pertahanan Awam (JPA3) Wilayah Persekutuan untuk mendapatkan bantuan darurat. Juru bicara JPA3 mengatakan, ketika pertolongan datang, Rekha masih sadar, tapi tidak bisa berbicara akibat patah tulang punggungnya. Setelah JPA3 memberikan pertolongan pertama, korban kemudian dilarikan ke RS Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Menurut Harian Metro, kasus pembantu lari dari majikan merupakan yang ke-2 dalam waktu 10 hari belakangan ini. Sebelumnya, seorang pembantu Indonesia bernama Fadhilah Ayub, 29 tahun, nekad melarikan diri karena tidak tahan disiksa dan dipukul oleh majikannya. Fadhilah mengaku majikannya setiap hari memukul tangannya dengan rotan dan mukanya dipukul sehingga berdarah, hanya karena terlambat bangun tidur dan melakukan sesuatu yang tidak diperintahkan. Yang lebih menyedihkan lagi majikan Fadhilah tidak memberikan gaji sesen pun setelah satu tahun bekerja dan tidak dibolehkan menghubungi keluarganya. Karena tidak tahan disiksa, ia mencoba melarikan diri dengan membongkar kunci pintu rumah depan ketika majikan mengantar anaknya ke sekolah di Bukit Bandaraya, Bangsar. Fadhilah kemudian diselamatkan oleh seorang supir taksi yang membawanya ke kantor imigrasi Damansara dan kemudian membuat laporan polisi Brickfield. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008