Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia meningkat di perdagangan Asia, Kamis, menyusul kenaikan yang lebih lambat daripada yang diperkirakan pada cadangan minyak mentah Amerika Serikat, para dealer menyatakan. Perselisihan yang berakibat dipangkasnya pasokan minyak Venezuela kepada raksasa energi Amerika Serikat, ExxonMobil, menghantui pasar, kata mereka. Pada perdagangan pagi, kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret, naik enmpat sen menjadi 93,31 dolar AS per barel. Kontrak ditutup 49 sen lebih tinggi pada harga 93,27 dolar per barel selama perdagangan Rabu di New York Mercantile Exchange (Nymex). Minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman Maret naik 8 sen menjadi 93,40 dolar per barel. "Kenaikan cadangan minyak mentah AS meski lebih kecil dari pada yang diprediksikan, juga mendorong naiknya harga minyak berjangka," kata Victor Shum, analis pada perusahaan konsultan energi yang berbasis di Singapura, Purvin and Gertz. Departemen Energi AS, Rabu, mengatakan bahwa cadangan minyak mentah naik 1,1 juta barel menjadi 301,1 juta pada pekan yang berakhir 8 Februari lalu, lebih kecil dari pada kenaikan 2,38 juta barel yang diprediksikan para analis. Shum mengatakan bahwa pasar tetap khawatir seputar keputusan perusahaan minyak milik pemerintah Venezuela, PDVSA, yang menangguhkan pasokan minyak mentah kepada ExxonMobil sebagai balasan terhadap upaya perusahaan AS itu untuk membekukan miliaran dolar dalam asset global PDVSA, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008