Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang Disc Jockey (DJ) wanita di dua diskotek Medan terperangkap mafia trafficking (perdagangan manusia) sehingga dirinya dijual sebagai pelacur di sebuah hotel Kuala Lumpur. DJ Wanita asal Medan berinisial Nll itu kini dirawat di Hospital Universiti Kebangsaan Malaysia (HUKM) karena patah tulang punggungnya ketika mencoba kabur dari apartemen Taman Shamelin, Cheras, Kuala Lumpur, tempat dia disekap, Lt 4 tapi gagal turun dengan selamat, kata Elisa staf Polri di KBRI Kuala Lumpur, Kamis. Bersama dengan staf Satgas Perlindungan dan Pelayanan WNI KBRI Kuala Lumpur, Selamet, Elisa menjenguk Nll di HUKM. "Ia masih dalam perawatan dokter. Luka-lukanya parah karena selain tulang punggung patah, beberapa bagian kepala dan badan mengalami luka-luka," katanya. "Ternyata korban bukan seorang pembantu yang ingin kabur dari majikan tapi korban trafficking yang dijual sebagai pelacur," tambah Selamet. Menurut pengakuan korban, dia dulu seorang DJ di dua diskotik di Medan. Oleh sindikat ditawarkan menjadi DJ Diskotik di Kuala Lumpur dengan gaji lebih besar. "Korban kemudian tertarik dan bersedia datang ke Kuala Lumpur untuk membicarakan pekerjaan dan gajinya," kata Elisa. Ia akhirnya berangkat ke Malaysia 7 Februari 2008. Di Kuala Lumpur, korban bertemu dengan warga Malaysia etnis Cina di sebuah hotel. Di hotel tersebut ia dipaksa untuk melayani sebagai seorang pelacur. Korban disekap di sebuah apartemen Taman Shamelin, Cheras. Bersama dengan wanita-wanita Indonesia lainnya, ia selalu dijemput dan dibawa ke hotel dengan pengawalan bodyguard. "Karena tidak tahan dijual sebagai pelacur, Senin dinihari, 17 Februari 2008, korban mencoba kabur dengan turun dari Lt 4 dengan tali yang terbuat dari kain yang diikat-ikat tapi gagal menyentuh lantai dasar dan terjatuh ketika hujan besar. Tulang punggung patah dan beberapa bagian badan dan kepala mengalami luka-luka," katanya. Menurut pengakuan korban, selama ini dia dipaksa melayani empat laki-laki hidung belang. Tapi menurut berita di media massa Malaysia, Selasa, korban diduga sebagai pembantu yang ingin kabur dari majikannya, padahal dia adalah seorang DJ wanita yang dijual sebagai pelacur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008