Jakarta (ANTARA News) - Buku berformat elektronik/digital (electronic/e-book) dapat diakses melaui situs Internet akan semakin diperlukan oleh masyarakat penggemar buku di Indonesia, kata VP Operations Penerbit Mizan, Putut Wijanarko. "Ke depan, kebutuhan E-book akan meningkat, seiring kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat," ujarnya dalam acara peluncuran "Mizan New Media" di Jakarta, Kamis. Selain itu, katanya, saat ini makin terlihat keinginan masyarakat untuk dapat mengakses informasi melalui media di mana pun, kapan pun dan dalam format apa pun yang mereka inginkan. Oleh sebab itulah, ia menilai, perusahaan penerbitan buku perlu melakukan penyesuaian dalam memasuki era konvergensi media tersebut dan tidak hanya fokus buku dalam bentuk fisik cetakan di atas kertas. Mizan juga melakukan konvergensi dalam bentuk meluncurkan produk-produk baru seperti Mizan e-book, Mizan Fonovela, Mizan Talking Book, format baru situs www.mizan.com dan kerjasama Mizan-Google Book Search. e-book sudah dirintis Mizan sejak 2001. Kini dengan kemajuan teknologi, buku dalam fomat e-book, yang dapat diunduh melalui Internet, dapat dibaca layaknya buku cetakan biasa halamam per halamam. Konvergensi juga memudahkan penggemar buku dalam mencari buku-buku pilihannya, yang mungkin tidak terlihat di toko buku. "Space toko buku di mana pun umumnya terbatas, meskipun toko buku itu besar. Yang dipajang umumnya hanya buku-buku baru, sementara banyak juga orang yang ingin melihat buku-buku lama," kata Putut. Pembaca nantinya juga akan mendapat keuntungan karena uang yang dikeluarkan untuk membaca buku dengan e-book lebih murah dibanding buku cetakan. Hal-hal yang berkaitan dengan buku tanpa cetakan ini seperti masalah royalti penulis dan antisipasi pembajakan juga tetap menjadi perhatian, kata Putut. Sementara itu pakar teknologi informasi Dr Onno Purbo mengakui bahwa nantinya masyarakat makin membutuhkan e-book ataupun bahan bacaan lainnya melalui internet. "Apalagi jika nanti akses internet di Indonesia makin murah," katanya. Onno juga mengakui bahwa ia sendiri lebih banyak membaca buku lewat layar komputer ketimbang berupa barang cetakan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008