Praha (ANTARA News) - Vaclav Klaus kembali terpilih menjadi presiden Czech pada Jumat, mengalahkan lawan kuatnya Jan Svejnar dan mengkahiri satu proses yang berkepanjangan selama beberapa pekan. Dalam pemungutan suara parlemen tahap kedua maka Klaus masih harus melalui tiga tahapan pemungutan suara lagi untuk memperoleh dukungan suara yang cukup yang dapata membawa ia asecara aman memasuki masa bhaktinya sebagai presiden untuk satu periode lagi yang akan berlangsung untuk lima tahun. Klaus, 66, pendiri dari Partai Demokrat sayap kanan (ODS) yang menyerukan agar digaris bawahi apa yang disebut kampanye yang buruk yang ditandai dengan saling menuduh terjadinya kecurangan, sejumlah anggota parlemen menjadi sasaran aksi serangan sanjata api. "Saya ingin menaruh pemilihan umum ini menjadi masa lalu kita sehingga kita dapat terus melanjutkan menuju ke masa depan," kata Klaus dalam sambutannya paska pemilihan umum. "Saya mengucapkan terimakasih karena telah menaruh keparcayaan kepada diri saya, dan saya berjanji untuk tidak mengecewakan anda semua." Svejnar, 55, mengatakan dirinya tidak menyesali setelah mampu lolos melewati persaingan yang begitu ketat yang dikatakannya dirinya maju sebagai calon yang merupakan "sosok baru". "Bahkan apabila saya seandainya tidak terpilih hal itu tidak berarti hal yang sia-sia," kata ahli ekonomi lulusan Amerika (Serikat) yang memperoleh dukungan terbanyak dari pihak Denokrat Sosial namun kurang dikenal di tanah kelahirannya hingga saat-saat menjelang kampanye. Klaus akhirnya memperoleh 141 dukungan suara dari majelis perwakilan tingkat rendah dan senat lebih banyak dari yang dipersayaratkan. Sementara dukungan yang diperoleh Svejnar pada tingkat tersebut hanya mencapai 111 suara. Mayoritas dari gabungan total kehadiran anggota parlemen juga diperlukan untuk dapat memperoleh satu kep[utusan. Sebelum kemenangannya, Klaus mengatakan dukungan baginya adalah dukungan bagi nilai-nilai tradisional yang penting yang harus terus tetap dijaga kelangsungannya. "Apabila anda-anda semua tak mau menghormati nilai-nilai peradaban kita yang telah berusia ribuan tahun , niulai-nilai Kristiani dan nilai-nilai tradisi keluaraga dan rasa hormat pada setiap individu maka anda jangan mendukung saya." "Apabila and ingin hidup di masa depan yang terencana secara gaya hidup tertentu dimana merokok dan penggunaan obat-obatan akan ditoleransi dan dimana hanya pasangan satu jenis yang diijinkan untuk mencatatkan diri sebagai pasangan yang akan menikah, maka jelas itu semua bukanlah program saya," katanya. Calon ketiga berasakl dari Partai Komunis mengundurkan diri pada menit-menit terakhir dan menyatakan dukungannya bagi Svejnar namun itu semua tak mampu untuk mengalahkan Klaus bahkan ditambah dengan dukungan partai kecil, Partai Hijau. Svejnar yang adalah penasihat pendahulu Klaus, Vacvlav Havel dapat dikatakan tokoh yang tidak dikenal sebelum ia menyatakan pencalonan dirinya pada Desember lalu. Kampanye pemilu ala Amerika menaikkan profilnya namun ia selalu berada di urutan kedua. Havel palwan dan ikon dari "revolusi Beludru" yang menumbangkan komunisme adalah oirang pertama yang memberi selamat kepada Klaus yang merupakan orang yang selalu berseberangan dengannya di masa lalu. Sebagai mantan menteri keuangan Czech pada tahun 1989, Klaus adalah sosok veteran dalam percaturan politik. Ia menjadi perdana menteri dari tahun 1992 hingga 1997, ketua parlemen dari tahun 1998 hingga 2002 dan menjadi presiden sejak tahun 2003, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008