Pangkalpinang (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pangkalpinang, Bangka Belitung, mengingatkan kapal pelayaran dan nelayan di sekitar daerah itu untuk tidak melaut karena kemungkinan gelombang setinggi tiga sampai empat meter terjadi di perairan Bangka dan Selat Karimata. Analis cuaca pada Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Pangkalpinang, Supari, pada Sabtu mengatakan, ketinggian gelombang di atas normal ini sangat membahayakan kapal-kapal pelayaran dan aktivitas lainnya di laut. Menurut dia, jalur yang paling rawan yang berpotensi gelombang tinggi antara perairan Barat - Utara. Seperti pelayaran rute Pangkalbalam, Pangkalpinang - Tanjung Priok, Jakarta serta Pangkalbalam - Belitung. "Tinggi gelombang ini karena saat ini masih musim pancaroba, seperti juga yang terjadi di di sejumlah perairan daerah lain termasuk perairan Bangka Belitung," ujarnya. Untuk itu, imbauannya, kapal-kapal pelayaran berhati-hati dan nelayan untuk sementara untuk tidak pergi melaut karena akan membahayakan keselamatan para nelayan itu sendiri. Berikut perkiraan cuaca selengkapnya di perairan Bangka Belitung, terhitung 24 jam mulai Minggu (17/2) pukul 07.00 WIB hingga Senin (18/2) pukul 07.00 WIB. Cuaca di perairan Bangka berawan hingga berawan banyak, berpotensi hujan sedang, arah dan kecepatan angin Barat hinggga Utara mencapai 15 sampai 50 km/jam, tinggi gelombang rata-rata mencapai 2,5 meter dan gelombang maksimum 3,5 meter. Demikian juga di Selat Karimata berawan hingga berawan banyak hujan sedang, arah dan kecepatan angin Barat hingga Utara mencapai 15 hingga 45 km/jam, tinggi gelombang rata-rata mencapai 2,5 meter dan gelombang maksimum 3,5 meter. Kapal Bahari 9B rute Pelabuhan Pangkalbalam (Pangkalpinang) - Pelabuhan Tanjung Pandan (Belitung) pada Sabtu siang pelayaran rute Pulau Belitung terpaksa berbalik arah ke Pelabuhan Pangkalbalam karena dihadang angin kencang dan gelombang besar. "Selepas pelabuhan Pangkalbalam angin kencang dan ombak berketinggian tiga akan menghadang pelayaran kita dan mengakibatkan kembali putar arah, kalau dilanjutkan bisa mengalami kecelakaan," ujarnya Andi selaku kru kapal cepat Bahari 9B. Menurutnya, angin kencang dan ombak besar terjadi dalam beberapa pekan terakhir dan pelayaran menuju Pulau Belitung maupun sebaliknya ke Pangkalpinang mengalami keterlambatan, ujarnya. "Ya, untuk sekarang pihaknya harus berhati-hati dan melihat cuaca apabila ingin berlayar, kalau tidak akan mengakibatkan kecelakaan," ujarnya. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008