Jakarta (ANTARA News) - Wartawan ekonomi dari berbagai media massa nasional, pada Jumat (16/2) menanti sebuah informasi penting mengenai nama-nama calon gubernur Bank Indonesia (BI) yang awalnya akan diumumkan oleh presiden. Baru ketika sekitar pukul 22.00 WIB, sebuah pesan singkat melalui SMS (sort message service) datang dari salah seorang anggota DPR RI. "Agus Martowardojo dan Raden Pardede," demikian bunyi sebuah pesan singkat seorang anggota DPR RI tersebut mengabarkan tentang nama calon Gubernur BI mendatang. Segera saja, para wartawan berburu untuk mendapatkan komentar dari para calon. Bankir Profesional "BI sebaiknya dipimpin tokoh bankir dari eksternal yang sudah pengalaman memimpin organisasi besar. Agus Martowardoyo adalah bankir aktif yang paling senior saat ini, yang paling layak dipertimbangkan memimpin BI," kata anggota Komisi XI DPR RI Dradjad H Wibowo. Agus Martowardojo memang dikenal sebagai seorang bankir profesional. Perjalanan kariernya dimulai sebagai International Loan Officer di Bank of America Cabang Jakarta selama tiga tahun seusai uia menamatkan pendidikan sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1984. Pada 1986, ia pindah, kali ini bergabung dengan Bank Niaga dan menduduki posisi sebagai Wakil Presiden untuk Koporasi selama kurang lebih delapan tahun. Pada 1995, ia ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Bumiputera dan pada 1998 ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero). Selama kurun waktu tahun 1999 sampai dengan 2002, ia ditunjuk sebagai Direktur Bank Mandiri yang membawahi bidang manajemen resiko dan restrukturisasi kredit, Retail Banking dan Operations, dan terakhir bidang pengembangan sumber daya manusia dan layanan pendukung. Pada bulan Oktober 2002, setelah menjabat sebagai Penasehat untuk Kepala BPPN, ia ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Bank Permata Tbk yang merupakan gabungan (merger) dari PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Ekspres, Bank Media dan Bank Patriot. Bulan Mei 2005, ia ditunjuk untuk menduduki posisi puncak di Bank Mandiri sebagai Direktur Utama sampai sekarang. Ia juga terpilih sebagai Ketua Ikatan Bankir Indonesia pada bulan Desember 2005 dan hingga saat ini menjabat Ketua Umum HIMBARA sejak bulan Juni 2006. Selain itu, ia juga merupakan Ketua Dewan Penasihat Perbanas sejak bulan Juni 2006, menjabat sebagai Ketua Bankers Club Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan 2003. Pada 2001 sampai dengan 2004, ia menjadi anggota Dewan Nasional Institut Bankir Indonesia. Dan pada 2006, terpilih oleh Asiamoney sebagai Eksekutif Indonesia Terbaik (Best Indonesian Executive) dan memperoleh penghargaan keberhasilan kepemimpinan (Leadership Achievement Award) dari The Asian Banker. Sang Ekonom "Memperbaiki citra dan kredibilitas BI menjadi prioritas utama kita," kata Raden Pardede ketika dihubungi ANTARA melalui telepon, Sabtu. Rekam jejak Raden Pardede yang saat ini masih menjabat Wakil Direktur PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), mengikuti ekonom senior M Sadli. Meski menyelesaikan pendidikan sarjana dengan meraih gelar insinyur di bidang teknik kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1984, ia memilih melanjutkan pendidikan untuk menjadi ekonom. Untuk puncak pendidikan bidang ekonominya, ia meraih gelar doktor bidang ekonomi dari Boston University, Amerika Serikat pada 1995. Sebagai ekonom, Raden Pardede malang melintang di berbagai lembaga ekonomi baik pemerintah maupun swasta. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif merangkap Chief Economist PT Danareksa pada 2002-2004, Wakil Koordinator Tim Asistensi Menteri Keuangan RI 2000-2004 sebagai kepala ekonom dana Kepala Divisi PT Danareksa yang ia jabat pada 1995-2002. Ia juga menjadi pendiri Danareksa Research Institute (1995), Konsultan di World Bank (1994 -1995), Konsultan di Asian Development Bank (2000-2001), dan Staf Perencanaan di Departemen Perindustrian RI (1985-1990). Sebagai ekonom, Raden juga menjadi dosen tamu di ITB, Universitas Indonesia dan Institut Bisnis Indonesia. Ia pun juga turut dalam berbagai sidang internasional terkait masalah-masalah ekonomi seperti sidang CGI pada 2000 dan sidang dana moneter internasional (IMF) pada 2001. Sementara itu, di lembaga ekonomi swasta, saat ini ia tercatat sebagai komisaris independen di Bank BCA sejak 15 Mei 2006. Raden Pardede juga menjadi Pembantu Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia bersama dengan calon gubernur BI lainnya, Agus Martowardojo.(*)

Pewarta: Oleh Muhammad Arief Iskandar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008