Bekasi (ANTARA News) -Zahra Tusifa, bayi perempuan tanpa anus anak dari pasangan suami istri Zurjani (44) dengan Marwiah (38), membutuhkan uluran tangan untuk biaya operasi. Zurjani di rumahnya RT02/03, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Bekasi, Jabar, Minggu, menyatakan kepasrahannya karena tidak mempunyai uang untuk biaya operasi pembuatan lubang anus putrinya itu. "Saya membutuhkan bantuan dana untuk biaya operasi pembuatan lubang anus anak saya ini yang besarnya mencapai belasan juta rupiah, karena saya tidak mempunyai uang," ujarnya. Ditambahkannya anak kelima dari lima bersaudara itu lahir pada 4 Pebruari 2008 melalui persalinan nomal, dengan bantuan bidan Rustini di Perumahan Batara, Bekasi Barat. Beberapa saat setelah bayi perempuan mungil itu lahir dengan berat badan 2,7 kg, bidan Rustini memberitahu bahwa bayinya tidak memiliki lubang anus, sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Ananda, Bekasi Barat. Petugas medis di rumah sakit itu, kata Zurjani merujuk sang putri ke instalasi gawat darurat (IGD) RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, untuk mendapat pertolongan dokter. Setelah menjalani perawatan beberap hari, dokter di RSCM, Jakarta Pusat, melakukan operasi pembuatan lubang anus sementara di perut bagian kiri, sambil menunggu tindakan medis lebih lanjut. Sebelum menjalani operasi lubang pembuangan kotoran sementara di perut kiri itu, pihak RSCM sempat merujuk ke RS Gatot Soebroto untuk operasi pembuatan lubang anus bayi perempuan ini. Tetapi, RS Gatot Soebroto tidak bisa menerima pasien tersebut karena ruang tempat tidur untuk pasien terbatas dan biaya operasi mencapai Rp15 juta, sehingga kembali lagi ke RSCM untuk perawatan lanjutan. Pihak RSCM menyarankan agar orangtua bayi perempuan itu membuat surat keterangan tidak mampu di kelurahan yang diketahui oleh camat setempat, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Karena waktu itu belum memiliki surat keterangan tidak mampu (SKTM) dan tidak mempunyai uang untuk biaya pengobatan serta operasi pembuatan lubang anus anak tersebut, kedua orangtuanya membawa pulang putrinya sembari menunggu bantuan dermawan. "Sekarang surat keterangan tidak mampu sudah saya punyai dan diharapkan dapat digunakan untuk operasi pembuatan lubang anus anak saya, tapi saya masih butuh uluran tangan untuk beli obat dan perawatan lanjutan anak saya," kata Zurjani. (*)

Copyright © ANTARA 2008