Yogyakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad A Ramli berharap program "Digital Talent Scholarship (DTS) 2019" mampu mendorong generasi muda memanfaatkan peluang bisnis di bidang ekonomi digital.

"Ke depan kita akan memasuki ekonomi digital dan salah satu keunggulan Indonesia, kita akan menjadi pemain sharing economy dan digital economy yang baik," kata Ramli saat membuka Regional Digital Talent Scholarship (DTS) di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Rabu.

Menurut Ramli, ekonomi digital akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, karena hingga saat ini pertumbuhan pengguna internet terus meningkat. Berdasarkan data Kominfo jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2018 mengalami kenaikan 27,9 juta atau naik 10,12 persen dari 2017. "Jadi dalam satu tahun naik 27 juta pengguna internet. Ini adalah prospek industri yang baik," kata dia.

Beasiswa Talenta Digital 2019 yang digelar Kominfo bersama UGM, menurut dia, merupakan perwujudan dari program prioritas pemerintah untuk mengembangkan SDM. Hal itu juga disiapkan untuk menyongsong bonus demografi pada rentang tahun 2020-2030.

"Meski tanpa gelar, dengan mengikuti Beasiswa Talenta Digital 2019 diharapkan para peserta mampu memetakan peluang bisnis digital jenis apa yang bisa mereka garap, sehingga ini merupakan program yang baik karena langsung menyentuh para milenial sebagai pelaku digital," kata dia.

Ramli mengatakan untuk memunculkan bisnis digital yang potensial diterima pasar, para pelaku usaha rintisan (startup) harus mempu menangkap momentum dan menjawab kebutuhan masyarakat.

Bisnis transportasi berbasis aplikasi "Gojek", menurut dia, merupakan salah satu contoh bisnis yang mampu menangkap momentum yang tepat di saat masyarakat membutuhkan akses transportasi yang mudah dan cepat.

Dekan sekolah vokasi Wikan Sakarinto mengatakan Program Beasiswa Talenta Digital 2019 akan mendorong lahirnya talenta muda yang tangguh dan kreatif di bidang digital memasuki era industri 4.0.

Menurut dia, selama ini pengguna internet di tanah lebih banyak sebagai sebatas pengguna atau konsumen namun tidak banyak yang menjadi kreator dan inovator. "Kita ingin ke depan lebih banyak lahir kreator dan produsen baru di industri ini," kata Wikan.

Baca juga: Presiden Jokowi akan angkat inovasi ekonomi digital di G20
Baca juga: Pengamat tekankan kolaborasi penting bagi pengembangan ekonomi digital
Baca juga: RUU Perlindungan Data Pribadi bakal lesatkan ekonomi digital

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019