Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat seiring turunnya harga minyak dunia.

Rupiah menguat 19 poin atau 0,13 persen menjadi Rp14.120 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.139 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, harga minyak yang pagi tadi sempat mencapai 60 dolar AS per barel turun menjadi 56 dolar AS per barel yang berarti impor minyak Indonesia menjadi lebih murah.

"Artinya penurunan tersbut mengakibatkan berkurangnya risiko tekanan terhadap neraca perdagangan dan transaksi berjalan, sehingga kekhawatiran terjadi defisit transaksi di bulan Juli akan memudar," ujar Ibrahim.

Dari eksternal, ada kecemasan terkait risiko perang dagang AS-Uni Eropa. Setelah agak adem dengan China, AS sepertinya masih 'gatal' dan mencari "sparring partner" baru.

"Dengan kondisi ekonomi global yang terus melambat akibat perang dagang dan Brexit dan Bank Dunia yang merevisi PDB Indonesia di tahun 2019 maka BI harus berani mempertimbangkan untuk menurunkan biaya pinjaman pada kuartal III, sehingga pasar akan kembali bergairah," kata Ibrahim.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.149 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.120 per dolar AS hingga Rp14.170 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.160 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.140 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah melemah seiring fluktuasi harga minyak

Baca juga: Rupiah Rabu pagi melemah 26 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019