Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) telah melakukan pemadaman listrik bergilir di sistem Jawa-Bali pada Rabu malam dengan beban mencapai 702 MW. General Manager Pusat Pengatur dan Penyalur Beban (P3B) Jawa-Bali PT PLN (Persero) Muljo Adji AG di Jakarta, Rabu malam mengatakan beban pemadaman tersebut sudah dibantu partisipasi penghematan pelanggan yang mencapai 300 MW. "Pelaksanaan pemadaman dilakukan pukul 17.00-21.00 WIB," katanya seraya menambahkan puncak pada Rabu malam ini mencapai 14.314 MW yang terjadi pukul 19.00 WIB. Muljo mengatakan realisasi pemadaman sebesar 702 MW itu terbagi menjadi di wilayah Jakarta dan Banten 288 MW, Jabar 187 MW, Jateng dan DIY 179 MW, Jatim 31 MW, dan Bali 17 MW. Pemadaman tersebut terpaksa dilakukan menyusul memburuknya kondisi kelistrikan di sistem Jawa-Bali akibat cuaca buruk, sehingga menghambat pasokan batubara ke sejumlah pembangkit. PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) merencanakan pemadaman listrik bergilir dengan beban 300 MW selama tiga hari mulai Kamis ini sampai Sabtu (23/2). Kepala Humas PLN Disjaya Azwar Lubis mengatakan, pemadaman listrik akan dilakukan dalam dua tahap yakni antara pukul 08.00-12.00 WIB dan 13.00-17.00 WIB. Pada Kamis (21/2), pemerintah berencana mengumumkan kondisi kelistrikan di sistem Jawa dan Bali dalam keadaan darurat. Sejumlah pembangkit yang berhenti operasi kalau kondisi cuaca masih belum membaik antara lain PLTU Tanjung Jati, Jateng, PLTU Cilacap, PLTGU Muara Karang, dan PLTGU Muara Tawar. Guna menghindari pemadaman yang meluas di Jawa dan Bali, mulai Rabu ini PLN meminta semua pelanggan mengurangi pemakaian listriknya sebesar 10-20 persen, kecuali industri yang listriknya buat kegiatan produksi. PLN juga meminta pelanggan yang memiliki genset agar mengoperasikannya untuk pemakaian sendiri sejak Kamis (21/2) sampai kondisi darurat terlewati.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008