Amman,  (ANTARA News) - Polisi menembakkan gas airmata ke arah lebih dari 2.000 pemrotes yang marah Jumat untuk mencegah mereka mendekati Kedutaan Besar Israel di Amman, ibukota Yordania.

AFP melaporkan, meriam-meriam air juga digunakan untuk membubarkan sejumlah pemrotes yang mulai bergerak setelah sholat Jumat dari masjid Kaloti menuju kedutaan itu, yang berjarak satu kilometer di Amman barat.

Lima orang ditangkap ketika demonstran bentrok dengan polisi dan melemparkan bawang dan batu ke arah mereka. Seorang pemuda Spanyol, yang tampak berdarah, mengatakan, ia mengambil bagian dalam demonstrasi itu dan polisi memukuli kepalanya dengan pentungan.

Dengan mengenakan pakaian tradisional Palestina keffiyeh dan membawa bendera-bendera Yordania dan Palestina, demonstran meneriakkan "Tidak bagi kedutaan Israel di wilayah Arab" dan "Penguasa-penguasa Arab pengecut".

Israel mendirikan kedutaan besar di Amman tak lama setelah Yordania menandatangani sebuah perjanjian perdamaian dengan negara Yahudi tersebut pada 1994. Yordania adalah negara Arab kedua yang menandatangani perjanjian semacam itu setelah Mesir.

Demonstran juga membawa spanduk-sanduk yang bertuliskan "Gaza 2009: Yang Mulia dan Yang Terhormat Pemimpin Arab, Selamat Pembantaian Baru", dan mereka membakar bendera-bendera Israel, sementara sekelompok anak membawa spanduk yang mengatakan, "Berhenti membunuhi teman-teman kecil kami".

Penduduk di bangunan-bangunan sekitar berdiri di balkon-balkon mereka dengan mengibarkan bendera nasional dan Palestina.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009