Brisbane (ANTARA News) - Perdana Menteri Australia Kevin Rudd memasukkan Jakarta dalam rencana kunjungannya ke beberapa negara April 2008, namun pembicaraan mengenai rencana ke Indonesia itu masih dalam pembahasan dan belum ada keputusan final. Media Australia, Jumat, menyebutkan dalam rangkaian kunjungan kenegaraan pertamanya ke Washington D.C, Amerika Serikat (AS), April 2008, itu PM Rudd juga memasukkan London, Brussels, Bukares, Beijing, Tokyo, dan Jakarta sebagai kota tujuan kunjungannya. Rencana kunjungannya ke Beijing (China), Tokyo (Jepang), dan Jakarta (Indonesia) itu masih dalam negosiasi dan belum ada keputusan final. ANTARA belum mendapat konfirmasi dari KBRI Canberra mengenai dimasukkannya Jakarta ke dalam rencana kunjungan PM Rudd ke tujuh negara itu. Namun jika ia jadi ke Jakarta, maka itu adalah kunjungannya yang kedua ke Indonesia setelah yang pertama ke Denpasar, Bali, di sela kehadirannya di KTT PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) Desember 2007. Dalam kunjungannya ke Bali itu, PM Rudd sempat bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara itu, mengenai kunjungannya ke Gedung Putih, Harian "The Australian" menyebut hal itu sebagai upaya Australia memperkuat komitmennya pada aliansinya dengan AS. Kunjungan PM Rudd di Bucharest (Romania) adalah untuk menghadiri pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 2-4 April. Kehadirannya di pertemuan NATO dan kunjungannya ke Markas Uni Eropa (EU) di Brussels menandakan perubahan besar diplomasi Australia. Selama era pemerintahan PM John Howard, hubungan Australia dengan EU sering diwarnai dengan ketegangan. Melalui kunjungan ke Brussels itu, PM Rudd berupaya membangun hubungan yang lebih dekat dengan EU. Perubahan sikap ini menandakan perbedaan pemerintahan Partai Buruh dari pemerintahan sebelumnya (PM John Howard/Koalisi Partai Liberal-Nasional-red.). Dalam pertemuan NATO di Bucharest itu, Suratkabar "The Australian" menyebutkan delegasi Australia bersama AS dan Inggris berupaya menekan negara-negara anggota NATO lainnya untuk menambah dukungan militer bagi Afghanistan dan memperjelas struktur komando di sana. Sementara itu, rencana kunjungannya ke Beijing dimaksudkan untuk memperkuat hubungan Australia dengan China di bidang sumber daya energi sekaligus menunjukkan penolakan pemerintahan PM Rudd pada upaya mengepung China melalui kesepakatan keamanan AS, Jepang, Australia (di era PM Howard) dan India. (*)

Copyright © ANTARA 2008