Seoul (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, menilai bahwa prosesi pelantikan Presiden Korea Selatan (Korsel), Lee Myung-bak, yang tidak disumpah, tetapi bersumpah dan berpidato yang isinya merupakan ucapan janji langsung kepada seluruh rakyat Korsel, bisa menjadi inspirasi bagi Republik Indonesia (RI). "Pelantikan Presiden Lee Myung-bak tadi menggunakan cara 'American Style', dilakukan di tempat terbuka, dan Presiden Lee tidak disumpah, tetapi bersumpah," kata Wapres Kalla ketika diminta kesannya atas upacara pelantikan Presiden Korsel, Lee Myung-bak, di Seoul, Korsel, Senin. Wapres Kalla menjelaskan, ada beberapa perbedaan mendasar pelantikan Presiden Korsel dengan pelantikan Presiden di Indonesia. Dalam pelantikannya, Presiden Lee Myung-bak langsung mengucapkan sumpahnya sendiri. Selama ini, Kalla mengemukakan, pelantikan Presiden di Indonesia dilakukan dengan disumpah, dan Presiden yang disumpah tidak diberikan kesempatan untuk berpidato. "Dan, Presiden Lee Myung-bak dalam pidatonya langsung mengucapkan janji kepada rakyat Korsel. Jadi, Presiden langsung berhadapan dengan rakyat. Jadi (janji) ini pasti dipegang," kata Wapres Kalla. Meskipun demikian, Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP Golkar) menilai, pada saat berkampanye Presiden Lee pasti juga sudah menjanjikan ke rakyatnya, tetapi dalam pidato pelantikannya kali ini janji itu yang harus akan dijalankan. "Ini memberikan inspirasi untuk kita," kata Wapres Kalla. Upacara pelantikan Presiden Lee Myung-bak dilakukan di lapangan terbuka di halaman Gedung Parlemen Korsel. Pelantikan itu selain dihadiri para tamu kepala negara dan kepala pemerintahan dari 115 negara sahabat, juga dihadiri langsung oleh ratusan ribu warga Korsel. Di tengah suhu dingin sekira minus 2 hingga minus 3 derajat Celsius itu upacara pelantikan berlangsung lebih dari satu jam. Upacara tersebut juga disiarkan secara langsung oleh seluruh jaringan televisi di Korsel, dan media massa internasional. Usai upacara pelantikan, Presiden Lee Myung-bak dengan iringan-iringan kendaraan secara kenegaraan berkeliling kota Seoul. Di beberapa tempat, Presiden Lee Myung-bak menyempatkan keluar dari mobil dan menyalami para warga Korsel yang telah menunggu di tepi-tepi jalan. Di beberapa tempat pula, Presiden Lee Myung-bak berdiri di mobil sedan yang membawanya keliling kota sambil melambaikan tangannya kepada massa yang mengelu-elukannya. Presiden Lee mengenakan pakaian stelan jas hitam, sedangkan isterinya mengenakan pakaian khas Korsel, Han Bok, berwarna krem cerah. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008