Surabaya (ANTARA News) - Langkah Badan Liga Indonesia (BLI) memaksakan klub-klub yang akan berlaga di kompetisi Liga Super musim 2008 untuk menjadi badan hukum dengan orientasi bisnis sangat tidak realistis. Kritikan itu disampaikan Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI, Haruna Soemitro kepada wartawan di Surabaya, Selasa, menanggapi rencana klub-klub Liga Super yang akan menjadi badan hukum. "Langkah itu tidak realistis dan terkesan terlalu dipaksakan kalau harus diterapkan pada kompetisi musim ini," katanya. Seperti diketahui, BLI menetapkan sejumlah persyaratan kepada klub yang akan mengikuti Liga Super 2008, diantaranya infrastruktur pendukung dan legalitas klub. Menurut Haruna, BLI seharusnya memberi toleransi pada masa transisi seperti sekarang dan tidak terburu-buru menerapkan aturan yang cukup berat tersebut. Paling tidak, aturan badan hukum diterapkan penuh pada 2010. "Untuk musim ini, yang diterapkan cukup standar minimal untuk infrastruktur dan lisensi pelatih. Soal aturan klub harus berbadan hukum, bisa bertahap sampai semuanya siap," ujarnya. Haruna Soemitro menilai tidak banyak klub di Indonesia, termasuk Jatim yang siap menerapkan aturan itu. Bahkan tidak menutup kemungkinan sejumlah klub di Jatim akan bangkrut jika kebijakan itu diperlakukan secara ketat. Dengan mengubah diri menjadi badan hukum dengan orientasi bisnis, maka dana APBD tidak bisa dipakai lagi. Padahal, beberapa klub sudah terlanjur mendapatkan alokasi dana dari APBD untuk operasional kompetisi musim 2008, seperti Deltras Sidoarjo dan Persik Kediri. "Pasti klub-klub itu akan kelimpungan jika perubahan menjadi PT atau badan hukum lainnya dilakukan. Alokasi dana APBD yang sudah diterima harus dikembalikan dan dipaksa menjaring dana dari pihak lain yang tentu sangat sulit," tambah Haruna. Meski demikian, Pengprov PSSI Jatim juga memberi dukungan penuh kepada klub yang mempersiapkan diri menyongsong perubahan radikal dari BLI tersebut, seperti yang kini sedang dilakukan Persebaya Surabaya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008