Tulungagung (ANTARA News) - Aryadi (47), salah seorang penambang batu di Desa Tanjungsari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), tewas tertimbun reruntuhan batu yang ditambangnya, Rabu. Ia tewas setelah tetimpa reruntuhan batu bersama dua orang anaknya, Slamet dan Nurdin. Kedua anak korban lolos dari maut, setelah diselamatkan warga. Menurut keterangan tetangga korban, Dayat, setiap hari ketiganya menambang batu di perbukitan yang berada beberapa meter dari rumah mereka. Batu-batu cadas di lereng Gunung Wilis itu kemudian dijual kepada para pengepul sebelum menjadi batu koral yang biasa dipergunakan sebagai bahan beton bangunan. Namun, ia menuturkan, pada siang itu nahas bagi Aryadi dan kedua anaknya. Tebing batu setinggi 10 meter tiba-tiba runtuh akibat bagian bawah perbukitan itu setiap hari digali. "Reruntuhan tebing batu itu langsung menimpa Aryadi dan kedua anaknya yang setiap hari bekerja di situ," kata Dayat. Ketiganya tidak punya banyak waktu untuk menyelamatkan diri, dan yang paling parah dalam musibah itu adalah Aryadi yang tewas seketika. Sementara itu, Nurdin dan Slamet berhasil ditolong warga meski dengan susah payah. "Warga bergotong royong menyingkirkan batu-batu yang menimpa tubuh mereka," kata Dayat. Istri korban tak menyangka jika suaminya yang selama ini menjadi tulang-punggung keluarga tewas secara mengenaskan. Bahkan, dia langsung pingsan saat warga menggotong jenazah Aryadi ke rumahnya. Beberapa saat setelah peristiwa itu menimpa Aryadi dan kedua anaknya, petugas dari Kepolisian Sektor (Polsek) Gondang langsung memberi garis polisi di perbukitan tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008