Surabaya (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengingatkan, meski siklon tropis Ophelia tidak terlalu berdampak terhadap perairan Indonesia, potensi munculnya angin kencang dampak tumbuhnya awan-awan konvektif di sejumlah perairan perlu diwaspadai. "Siklon tropis berada cukup jauh dari perairan Indonesia. Tapi, cuaca hari ini yang banyak tumbuhnya awan konvektif secara intensif perlu diwaspadai, karena bisa berpotensi menimbulkan angin kencang," kata prakirawan BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sumaryo, di Surabaya, Senin. Siklon tropis Ophelia saat ini berada sekitar 16 derajat Lintang Selatan (LS) dan 119 derajat Bujur Timur (BT) atau sekitar pantai barat Australia. Siklon bergerak ke arah barat daya dan kecepatan angin di pusat siklon mencapai 75 knot per jam. Meski demikian, siklon tropis tersebut tidak terlalu berdampak terhadap perairan Indonesia. Perairan Indonesia masih cukup kondusif untuk pelayaran karena kecepatan angin hanya sekitar 10 knot. Tinggi gelombang di selatan Jawa yakni di Samudera Indonesia diperkirakan hanya sekitar 1,5 meter, sedangkan di Laut Jawa antara 0,5-1,3 meter. Namun, kata Sumaryo, perlu diwaspadai munculnya angin secara lokal yang cukup kencang secara tiba-tiba dalam durasi yang relatif singkat antara 10-15 menit. Angin tersebut terjadi dampak tumbuhnya awan-awan konvektif cumulunimbus (CB). "Jadi, cuaca di sejumlah perairan Indonesia banyak tumbuh awan konvektif yang disertai petir. Bahkan, kondisi itu berpotensi terjadi angin kencang tiba-tiba, tapi tidak lama," katanya. Sementara itu, secara terpisah prakirawan BMG Juanda Surabaya, Agus Tri Suhono, mengemukakan, siklon tropis Ophelia akan mempengaruhi garis konvergensi yang terbentang mulai Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara bagian timur. Dengan demikian, wilayah-wilayah tersebut, termasuk Surabaya dan Jtim, akan turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang mulai siang hingga sore hari.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008