Tuban (ANTARA News)- Sungai terpanjang di Pulau Jawa, Bengawan Solo kembali "berulah" di daerah hilir, Senin, terutama di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jatim dimana luapannya menjebol tanggul di Desa Tegalrejo, mengakibatkan sekitar 1.000 rumah warga Desa Simo dan Tegalrejo terendam. Camat Widang, Bambang Dwijono dihubungi ANTARA News, Senin sore, mengatakan, seribuan rumah di dua desa tersebut terisolir, akibat terputusnya jalan Desa Simo ke arah Kec. Widang yang tergenang luapan air sepanjang 1,5 km dengan ketinggian air berkisar 0,50 m. "Kami terus berupaya kirim bantuan logistik, terutama bahan makanan kepada warga yang terisolir maupun yang pemukimannya tergenang air," katanya menegaskan. Menurut dia, dari 16 desa di Kec. Widang, genangan air luapan Bengawan Solo tersebut merendam 13 desa dengan ketinggian air mulai 20 cm hingga 50 cm. Tetapi, sebagian besar berupa persawahan dan tambak sedangkan pemukiman warga yang terendam air banjir hanya lima desa yakni Desa Simorejo, Tegalrejo, Compreng, Mrutu dan Mlangi. Air banjir di wilayahnya itu, menurut dia, masuk melalui jebolan tanggul di Desa Tegalrejo yang perbaikkannya belum rampung. Tanggul kiri Bengawan Solo yang jebol sepanjang 150 m akibat luapan banjir akhir 2007 lalu itu, masih dalam proses perbaikan dan ada sekitar 50 m yang belum tertutup. "Seluruh petugas Satlak di desa yang kebanjiran kami minta waspada, kalau memang air terus meninggi segera melakukan evakuasi warga," kata Bambang menambahkan. Sementara itu, Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, meminta masyarakat di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, mewaspadai adanya banjir besar yang ditimbulkan akibat hujan lokal. Alasannya, fluktuasi debit sungai Bengawan Solo dalam pekan ini akan cukup besar, akibat di daerah hulu Jateng dilaporkan terjadi banjir dengan debit air cukup besar. Koordinator Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Moelyono menyatakan, di daerah hulu Jateng dan Ngawi, banjir masuk siaga II. Tetapi, debit banjir yang ditimbulkan tersebut membawa pengaruh debit banjir di daerah hilir dengan ketinggian air berkisar 14,00 hingga 15,00 m pada papan duga di Bojonegoro. Dengan ketinggian air tersebut, debit luapan Bengawan Solo akan masuk melalui jebolan tanggul di Desa Tegalrejo, Kec. Widang, Tuban yang perbaikannya belum rampung. Akibatnya, luapan air menggenangi sejumlah desa di Kec. Widang, termasuk di Kec. Laren, Lamongan. "Sekarang air juga masuk ke jebolan tanggul irigasi di Dusun Grape, Desa Kanor, Bojonegoro. Tetapi, sejauh ini hanya menggenangi persawahan," katanya mengungkapkan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008