Soroako, Sulsel (ANTARA News) - Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman, mengimbau masyarakat agar mencintai produk Indonesia sehingga kelak dapat menciptakan pasar yang besar, kuat, dan mampu mengembangkan teknologi untuk pembangunan. "Kecenderungan bangsa kita dewasa ini, kalau menemukan produk dengan tulisan "made in Indonesia" selalu berpikir-pikir untuk membelinya meskipun produk Indonesia itu cocok betul dengan yang kita inginkan," kata menteri dalam diskusi publik dengan anggota Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Cabang Kabupaten Luwu Timur di Sorowako, sekitar 600 km Timur Laut Makassar, Senin. Menurut menteri, produk-produk Indonesia saat ini cukup berkualitas bahkan banyak yang laris di pasar luar negeri. Karena itu, bila semua warga Indonesia yang berjumlah 200 juta lebih ini mengutamakan produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhannya, maka pasar bagi produk-produk itu akan sangat besar dan pada gilirannya semakin menumbuhkan ekonomi nasional untuk kesejahteraan rakyat. "Namun yang terjadi dewasa ini adalah sebaliknya. Cinta produk Indonesia itu sampai di bibir pun tidak apalagi sampai meresap ke hati. Buktinya, kalau beli lipstik masih memilih produk luar negeri," ujarnya yang disambut tawa hadirin. Menristek juga mengatakan bahwa ada empat isu penting yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan yakni masalah perubahan cuaca, alokasi APBN yang berkaitan dengan pembiayaan pangan, APBN untuk subsidi energi dan persoalan air. "Dari sebelum dan sesudah merdeka, secara relatif curah hujan di tanah air tidak jauh berbeda, persoalannya turunnya hujan tidak merata yang mengakibatkan di satu daerah sangat kekurangan air hujan seperti di Soroako ini sementara di Jakarta kelebihan air hujan," ujarnya memberi contoh. Menristek bersama Ny Sri Kadiman dan sejumlah pejabat teras Kantor Menristek dan BPPT berkunjung ke Sorowako sejak Sabtu (1/3) terkait kerjasama BPPT-PT.Inco dalam pembuatan hujan buatan untuk meningkatkan kapasitas air danau Matano yang merupakan sumber air bagi PLTA Balambano dan Larona yang merupakan pembangkit listrik utama untuk kilang nikel milik PT Inco.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008