Jakarta (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri RI belum dapat memastikan waktu pemulangan jenazah Letkol Laut Sondang --korban kecelakaan helikopter di Nepal, Senin (3/3)-- namun akan mengupayakan secepatnya. Direktur Perlindungan WNI Dan Badan Usaha Departemen Luar Negeri RI Teguh Wardoyo mengemukakan hal itu di Jakarta, Selasa. "KBRI Dakka (Bangladesh) masih melakukan koordinasi dengan pihak berwenang di Nepal, tetapi kita mengupayakan secepatnya," katanya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa lokasi terjadinya peristiwa kecelakaan tersebut berupa wilayah pegunungan sehingga mengakibatkan proses evakuasi tidak dapat segera dilakukan. Menurut Teguh, setelah evakuasi selesai pemerintah RI masih harus menunggu proses identifikasi, otopsi dan pengurusan dokumen. "Namun secepatnya akan kita upayakan," tegasnya tanpa mau menyebutkan prediksi waktu yang dibutuhkan. Sementara itu Jurubicara Deplu RI Kristiarto Soeryo Legowo mengatakan bahwa kecelakaan helikopter di Nepal yang mengakibatkan satu orang prajurit TNI yang tergabung dalam UNMIN tewas adalah akibat cuaca buruk. Disebutkan bahwa pada 3 Maret 2008, sekitar pukul 16.00 sore waktu setempat terjadi kecelakaan helikopter jenis MI-8 milik Angkatan Bersenjata Ukraina yang digunakan pada misi UNMIN di desa Bethan, Ramechhap, Nepal. Helikopter terbang dari Maois menuju Katmandu ketika sekitar 85 km di area pegunungan sebelum Katmandu helikopter mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk dan hujan deras yang mengakibatkan 10 penumpangnya tewas. Sepuluh penumpang itu terdiri dari empat personil pasukan perdamaian PBB dari Indonesia, Swedia, Gambia, dan Korea Selatan, tiga kru asal Ukraina dan tiga personil lokal. Korban asal Indonesia adalah Letkol Laut Sondang Doddy Irawan (42) yang berasal dari Dismatal Mabel TNI AL Cilangkap. Menurut Kristiarto, mabes TNI sudah dilapori terkait peristiwa itu dan akan mengkomunikasikan tragedi itu ke pihak keluarga almarhum.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008