Yogyakarta (ANTARA News) - Selama Januari hingga Februari tahun ini penyakit Chikungunya menyerang ratusan warga Kota Yogyakarta yang tersebar merata di 45 kelurahan. "Sedikitnya 200 warga kota ini terserang penyakit Chikungunya pada periode Januari hingga Februari, hampir semua wilayah Kelurahan terserang penyakit ini," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr Sri Wulaningsih, Selasa. Menurut dia, pada Januari penderita Chikungunya tersebar di Kelurahan Baciro yakni sebanyak 49 orang, Kadipaten 59 orang, Warungboto 29 orang. Kemudian pada Pebruari tersebar di Kelurahan Gedongkiwo 34 orang dan Prawirodirjan 28 orang. "Jumlah ini kemungkinan masih bisa bertambah karena ada kemungkinan warga yang terserang Chikungunya tidak berobat di Puskesmas atau Rumah Sakit sehingga tidak terdata," katanya. Ia mengatakan, terkait dengan adanya serangan penyakit Chikungunya di masyarakat pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk aktif melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). "Kami juga melakukan pengasapan (fogging) di wilayah tertentu yang kita anggap rawan, namun yang perlu diwaspadai semua kawasan adalah endemik karena selama masih turun hujan maka potensi serangan juga akan meluas," katanya. Sedangkan untuk penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Yogyakarta pada periode tersebut juga masih tinggi yakni mencapai 167 penderita. "Pada Januari tercatat ada 80 penderita DBD sedangkan Februari ada 87 orang," katanya. Ia menambahkan, untuk antisipasi menyebarkan chikungunya maupun DBD diharapkan masyarakat lebih aktif dalam melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). "PSN melaui gerakan 3M (menguras, menimbun, menutup) di masyarakat selama ini masih sangat kurang. Tanpa ada kesadaran dari masyarakat untuk berperan aktif maka serangan penyakit DBD maupun Chikungunya sangat berpotensi terus terjadi," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008