Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengisyaratkan seluruh jajaran direksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan dirombak meski satu atau dua direksi lama kemungkinan akan dipertahankan untuk melanjutkan kontinuitas kepemimpinan PLN. "Kelihatannya bisa semua (diganti) tapi bisa satu atau dua orang yang lama tetap," kata Meneg BUMN, Sofyan Djalil, di Jakarta, Rabu, setelah pelantikan direksi PT Pertamina (Persero). Hingga kini untuk pergantian direksi PLN pihaknya masih terus melakukan sejumlah proses dan dalam tahap Tim Penilai Akhir (TPA) sudah dilakukan proses wawancara. Dalam proses tersebut, Menteri telah mewawancara setidaknya 25 orang dan telah didapatkan nama-nama yang lolos seleksi sekitar tujuh hingga delapan nama terbaik. "Tapi akan kita lihat dan sesuaikan dengan berapa posisi direktur (yang kosong)," katanya. Ia mengatakan, mempertahankan satu hingga dua orang direktur lama dilakukan sebagai salah satu upaya melanjutkan kontinuitas kepemimpinan dalam tubuh PLN. Untuk posisi Direktur Utama yang selama ini dijabat oleh Eddi Widiono juga kemungkinan diganti karena direktur yang bersangkutan telah habis masa jabatannya. "Tapi nanti kita akan membawanya ke TPA lagi kalau sekarang pada tingkat saya (Kementerian Negara BUMN) sudah selesai," katanya. Meneg BUMN menargetkan sebisa mungkin rapat TPA untuk PLN dilakukan pada pekan ini. Menteri juga tetap mengharapkan pergantian direksi dapat dilakukan Kamis (6/3) sore. "Kalau besok sore tidak bisa dilantik saya akan perpanjang dulu masa jabatan direksi yang ada sekarang," katanya. Menteri kemungkinan akan memperpanjang masa jabatan direksi PLN yang lama selama sepekan agar tidak terjadi kekosongan jabatan. "Intinya kita akan mencari orang-orang yang terbaik, semua organisasi kan perlu ada rotasi juga, itu wajar saja," demikian Sofyan Djalil. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008