Jakarta (ANTARA) - Rumah makan Padang bertebaran di berbagai sudut ibu kota, meski rasa yang disajikan belum tentu persis seperti tempat asalnya.

Chef Marco Lim menyajikan salah satu pilihan untuk pencinta kuliner yang ingin menikmati hidangan Padang peranakan di restoran Marco Padang, Pacific Place, Jakarta.

Coba mulai dengan menyesap es kopi Padang yang dinamakan es kopi Goh Leng di restoran ini. Diangkat dari nama sang buyut, kopi robusta Sumatera ini disajikan dengan gaya Nanyang, dimasak dengan teko tembaga yang membuat aromanya lebih kuat.

Seperti penyajian di warung-warung kopi Sumatera, kopi ini diseduh dengan kain saringan serupa kaos kaki hingga tak ada ampas yang tersisa di gelas.

Namun es kopi Goh Leng hadir dalam penampilan modern, tampak lebih mewah karena disajikan dalam gelas wine.

Penggunaan gelas Wine ini terinspirasi dari pengalaman menyesap kopi di sebuah kedai di Milan, Italia.

"Pas dicoba, aroma kopinya lebih keluar pakai gelas wine, makanya dibawa ke sini (gayanya)," tutur General Manager Marco, Santi Sandra Widjaja, pada Antara pekan lalu.

Penampilan memang berbeda, tapi es kopi di sini disajikan untuk membawa tradisi minum kopi di Sumatera, khususnya di Padang.

Minuman hitam pekat ini memang jadi bagian dari keseharian masyarakat Padang, termasuk sang koki yang sering menemani ayahnya ke warung kopi sejak duduk di bangku SD.

 
Martabak kelapa di restoran Marco Padang, Pacific Place, Jakarta. (ANTARA News/Nanien Yuniar)



Kurang lengkap bila minum kopi tanpa camilan. Restoran ini punya deretan makanan kecil Padang Peranakan yang cocok disantap bersama segelas kopi. Harga segelas kopi padang berkisar antara Rp.34.000 hingga Rp. 36.000. Selain dapat dinikmati di outlet, Kopi Goh Leng juga menyediakan kemasan khusus untuk pesanan take away atau pesan antar.

Teman minum kopi khas Padang Peranakan yang patut dicoba adalah martabak kelapa yang sudah sulit ditemui di Padang. Bentuknya berbeda dari martabak biasa yang tebal, melainkan serupa crepes tipis dan renyah bagian ujungnya. Jika ingin rasa yang lebih mirip jajanan modern, ada pilihan martabak pandan keju srikaya yang bisa dinikmati.

Pengunjung pun bisa memesan pisang panggang Padang yang dibakar dengan arang, lalu ditaburi kelapa dengan campuran gula aren. Rasa aren yang manisnya "jinak" dipadukan dengan pisang kepok yang rasanya lebih manis.

Bila perut masih keroncongan dan ingin makanan lebih berat, ada roti isi rendang yang bumbunya betul-betul meresap dan serpihan dagingnya lembut serta "bersahabat" saat dikunyah.

 

Sate Padang di restoran Marco Padang, Pacific Place, Jakarta. (ANTARA News/Nanien Yuniar)


Restoran ini juga menyediakan ragam minuman segar yang jarang bisa ditemui di Jakarta, seperti es limo puruk yang disajikan seperti mocktail dengan taburan garam di mulut gelas juga jus pinang muda yang mengingatkan pada rasa kedondong yang tidak terlalu asam.

Tempat ini juga punya menu standard seperti rumah makan Padang pada umumnya, namun disajikan lebih elegan seperti di restoran mewah, seperti sate Padang, soto Padang, hingga rendang.



Baca juga: Anda berminat dalami 30 ikon kuliner tradisional Indonesia?

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019