Medan (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke Sumatera Utara tidak mengalami gangguan, meski pipa distribusi minyak yang terletak di kawasan Kampung Kurnia, Kecamatan Medan Belawan terbakar. "Saat ini pipa sudah kita perbaiki dan bisa dioperasikan namun dengan pengawasan dari pihak kita yakni tim Lindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3)," kata General Manager Pertamina Pemasaran BBM Ritail Region I, Edwin Bakti, di Medan, Senin. Pipa jaringan distribusi minyak Pertamina yang melintasi Kampung Kurnia, Belawan, sekitar lima kilometer dari stasiun BBM lepas pantai, terbakar Senin pagi sekira pukul 06.22 WIB. Pipa yang terbakar itu memiliki panjang 12 kilometer dan merupakan satu satunya jalur pipa dari tengah laut yang terhubung lansung ke instalasi pengisian BBM Pertamina Labuhan Deli. Edwin menjelaskan, namun karena loksi terbakarnya pipa berada di kawasan rawa-rawa membuat mobil pemadam kebakaran tidak bisa mencapai lokasi sehingga pemadaman api dilakukan dengan pompa air tim LK3 Pertamina. "Kemudian pukul 10.52 WIB api berhasil kita dipadamkan, namun untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kita masih menyiagakan tim LK3 yang dilengkapi dengan dua unit pompa air pemadam api," katanya. Saat ini dilokasi kejadian tim LK3 Pertamina bersama tim kepolisian dari Poltabes Medan masih meniliti penyebab kebocoran pipa sekaligus meneliti kerusakan pipa distribusi BBM yang diganti tahun 1992 itu. Sementara itu Humas Pertamina Pemasaran BBM Ritail Region I, Fitri Erika, mengatakan stok BBM untuk wilayah Sumatera Utara masih aman untuk beberapa hari ke depan sambil menunggu jadwal kedatangan kapal tanker. "Stok BBM kita saat ini untuk premium sebanyak 23.5000 ton, solar sebanyak 13.900 ton dan minyak tanah 12.000 ton," ujarnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008