Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak enam ruas jalan tol akan dibangun lagi di ibukota mulai akhir tahun 2009 sebagai salah satu upaya yang dicetuskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan yang belum terpecahkan hingga kini. "Pembangunan ruas tol tersebut rencananya dimulai sekitar akhir tahun depan (2009), setelah pemilu," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta, Selasa. Enam ruas jalan tol tersebut mencakup Kampung Melayu-Kemayoran, Pasar Minggu-Casablanca, Kampung Melayu-Duri Pulo, Pulogebang-Sunter, Ulujami-Tanah Abang, dan Semanan-Sunter. Menurut Fauzi, rencana tersebut dilaksanakan karena Pemprov DKI tidak bisa lagi mengembangkan ruas jalan secara horizontal tetapi harus secara vertikal. Ia juga mengutarakan harapannya agar ruas tol yang segera dibangun itu akan menjadi solusi dan bukannya penambah kemacetan, khususnya di bagian gerbang masuk dan keluar tol yang bisa berpotensi menjadi biang kemacetan. Selain itu, ujar sosok yang kerap dipanggil Foke itu, pihaknya juga akan melakukan kajian yang mendalam terhadap beragam dampak lainnya antara lain polusi udara. Mengenai biaya yang dibutuhkan, Gubernur mengatakan, dana dibutuhkan sekitar Rp40 triliun untuk membangun keenam ruas tol tersebut. Fauzi mengemukakan, sumber dana tersebut dapat berasal antara lain dari Pemprov DKI, pasar modal, dan keikutsertaan pinjaman dari pihak lain. Ia juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi mengenai hal ini dengan pemerintah pusat yang juga menyetujui tentang rencana pembangunan sejumlah ruas jalan tol tersebut. Sementara itu, Asisten Pembangunan DKI Jakarta, Nurfakih Wirawan menuturkan, pembangunan enam ruas tol itu memang dibutuhkan mengingat ibukota masih memerlukan tambahan jaringan jalan. "Bila tidak, maka kegiatan perekonomian juga akan macet dan itu termasuk yang dikeluhkan oleh masyarakat," kata Nurfakih.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008