Jakarta (ANTARA News) - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kemas Yahya Rahman, Rabu, memenuhi panggilan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan penerimaan uang oleh jaksa Urip Tri Gunawan. Kemas tiba di Gedung KPK sekira pukul 09.19 WIB. Ia datang dengan didampingi sejumlah petugas dari Kejaksaan Agung. Kepada wartawan, Kemas menyatakan kedatangannya adalah wujud ketaatan kepada hukum dan atas perintah serta izin Jaksa Agung. "Semoga semuanya menjadi lebih jelas," kata Kemas singkat. Bersama rombongan Kemas, juga terlihat Direktur Penyidikan pada Jampidsus, M. Salim. Pria tinggi tegap itu sama sekali tidak memberikan keterangan kepada wartawan. Sebelumnya, Ketua KPK Antasari Azhar membenarkan rencana pemeriksaan Jampidsus. Selain memeriksa Jampidsus, KPK merencanakan pemeriksaan terhadap Direktur Penyidikan pada bagian Jampidsus, M. Salim, pada hari yang sama. KPK telah melayangkan surat panggilan terhadap keduanya untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Menurut Antasari, pemeriksaan keduanya bertujuan untuk mencari kebenaran materiil dalam kasus yang menimpa jaksa Urip Tri Gunawan (UTG) dan Artalyta Suryani. "Bagaimanapun UTG ada di institusi itu," kata Antasari. Sebelumnya, KPK menangkap Urip di salah satu rumah di Jakarta Selatan, karena diduga menerima uang sebesar 660 ribu dolar AS, atau lebih dari Rp6 miliar. Bersama Urip juga ditangkap seorang wanita berinisial AS yang belakangan diketahui bernama lengkap Artalyta Suryani. Artalyta diduga sebagai pemberi uang. Urip dan Artalyta telah berstatus tersangka dan ditahan. Pemberian uang itu diduga terkait kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Insiden Kedatangan Kemas ke KPK diwarnai penempelengan terhadap fotografer koran Sindo, Fransiskus, oleh seseorang yang tidak dikenal. "Di kepala," kata Fransiskus ketika ditanya bagian tubuhnya yang ditempeleng. Kejadian itu disaksikan rekan fotografer yang lain, M. Irfan. Menurut Irfan, penempelengan dilakukan oleh seorang pria yang mengenakan baju berwarna terang. Kejadian berlangsung setelah Fransiskus menerobos petugas keamanan KPK menuju lift tempat Kemas menuju ruang penyidikan. Fransiskus berniat memotret Kemas. Ketika Fransiskus membalikkan badan untuk meninggalkan lift, seorang pria yang berada satu lift dengan Kemas keluar hanya untuk menempeleng kepala bagian belakang Fransiskus. "Sepertinya memang niat nempeleng," katanya M. Irfan. Sampai pukul 10.15 WIB, belum diketahui identitas pelaku, serta belum ada keterangan resmi dari KPK atau Kejaksaan Agung terkait insiden tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2008