Beijing (ANTARA News) - Indonesia tidak merasa khawatir dengan modernisasi perlengkapan militer Cina selama digunakan untuk menciptakan stabilitas dan keamanan, kata Direktur Analisis Lingkungan Strategis, Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Departeen Pertahanan (Ditjen Strahan Dephan), Brigjen TNI Marciano Norman. "Saya melihat tidak perlu ada kekhawatiran terhadap modernisasi militer yang dikembangkan oleh Cina. Justru adanya modernisasi militer di Cina bisa menjadikan wilayah ASEAN-Cina lebih aman dan stabil," ujarnya di Beijing, Rabu. Hal tersebut dikemukakannya ketika berbicara di depan puluhan perwira tinggi berbagai angkatan dari negara-negara anggota ASEAN dan Cina, dalam dialog "Membangun Kepercayaan Regional dan Militer China-ASEAN". Demikian juga dengan adanya perbedaan ideologi yang selama ini dianut oleh Cina, yakni komunis, tidak lagi merupakan ancaman serius bagi Indonesia karena kedua negara saling menghormati dan tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri masing-masing, katanya. Indonesia, menurut Norman, sangat menghormati hubungan militer dengan negara lain dan tetap menjalankan politik bebas aktif, dan tidak berupaya membuat pakta pertahanan dengan negara lain, termasuk Cina. Modernisasi militer yang dikembangkan oleh Cina, katanya lebih lanjut, justru akan disambut baik oleh Indonesia untuk bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah regional. Kalaupun ada masalah, katanya, sepatutnya bisa diselesaikan dengan cara negosiasi dan diplomasi dan tetap berupaya menghindari terjadinya perang untuk menyelesaikan konflik. "Sekarang tinggal bagaimana negara melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan menciptakan stabilitas, rakyat jauh dari kemiskinan sehingga tidak mudah menimbulkan gejolak," katanya. Terkait dengan modernisasi militer Cina, ia berharap, agar negara itu juga harus bisa memberi keyakinan bahwa modernisasi itu bukanlah merupakan alat untuk mengancam suatu negara atau wilayah dan bisa berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia yang berdampak positif bagi negara-negara regional. "Keyakinan itu antara lain bisa disampaikan melalui adanya dialog dan pemberian bantuan teknis perlengkapan militer terhadap ASEAN termasuk diantaranya kepada Indonesia," kata Norman menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008