Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengharapkan agar Kantor Berita ANTARA menjadi garda terdepan peyedia informasi di Tanah Air dan tidak sekedar mengikuti pola pemberitaan beragam media lainnya. "Saya berharap ANTARA sebagai kantor berita Indonesia, jika belum menjadi yang terdepan, berada di barisan depan, dan tidak sekadar `membebek` atau menjadi pengikut," kata Gubernur ketika bertemu jajaran Direksi ANTARA di Balaikota Jakarta, Rabu. Untuk itu, sosok yang akrab dipanggil dengan sebutan Foke itu juga menginginkan agar ANTARA menampilkan berita unik yang berbeda dari media lainnya, tetapi bermanfaat dan dinanti segenap warga masyarakat. "ANTARA harus menampilkan informasi spesifik yang tidak ditampilkan media lain," katanya. Sebagai narasumber, dan sekaligus sebagai pengguna produk ANTARA, menurut gubernur, pihaknya membuka diri untuk menggalang kemitraan dengan ANTARA. "Jika bisa bersinergi, kenapa tidak kita lakukan?," ujarnya. Ia juga menyetujui usul ANTARA agar web milik ANTARA dan milik Pemprov DKI Jakarta melakukan "link" satu sama lainnya. Sementara itu, Dirut ANTARA Dr. Ahmad Mukhlis mengemukakan bahwa ANTARA saat ini sedang berbenah diri serta mengembangkan berbagai layanan informasi, selain teks, juga `content` radio, televisi dan layanan infomasi berbasis web. Untuk itu, ia juga mengharapkan kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta termasuk dengan event-event yang diselenggarakan sehubungan dengan masa kepemimpinan ANTARA sebagai Presiden Kantor Berita se-Asia Pasifik (OANA) beranggotakan 39 negara untuk periode 2008 ampai 2010. Mukhlis juga mengharapkan kerjasama Pemprov DKI untuk mengembangkan museum pers dan galeri milik ANTARA yang berada di kawasan Pasar Baru yang bernilai sejarah. Selain untuk kalangan media, gedung yang pernah digunakan untuk menyiarkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia itu bisa dijadikan lokasi wisata. Museum Pers ANTARA Kepala Biro Foto ANTARA, Oscar Motulloh mengutarakan keinginannya agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat terlibat dalam kegiatan menghidupkan kembali kegiatan museum pers ANTARA. Setelah selesai direnovasi, ujar Oscar, museum yang menampilkan beragai koleksi historis dari perjalanan kantor berita nasional itu rencananya akan di-"relaunching" pembukaannya pada 21 Mei 2008. Selain itu, ia juga memaparkan rencana tentang pendirian "Editor`s Club" yang dapat menampung wartawan dari berbagai organisasi kewartawanan seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan para korespenden asing. "Nama dari klub tersebut adalah Neo Journalism Pers Club," katanya. Selain Mukhlis, hadir dalam pertemuan itu Ketua Dewan Pengawas ANTARA Dr. Henry Soebyakto. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008