Jakarta (ANTARA News) - Calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Raden Pardede menyatakan tidak kaget dengan keputusan DPR yang menolak dirinya, dengan tidak memberikan satu suara pun dalam voting pada Rabu malam. "Sejak diumumkannya pencalonan kami, kami sadar dan paham atas kemungkinan penolakan pencalonan ini. Kalaupun kami tidak mendapatkan suara, buat kami tidak menjadi masalah," katanya di Jakarta, Kamis. Yang terpenting bagi Pardede bahwa dirinya sudah bertanding dengan sportif dan memberi yang terbaik dalam proses hearing itu. Secara pribadi per pribadi teman-teman Komisi XI DPR telah memberikan apresiasi dan `applause` atas presentasi pada saat proses `fit and proper test` di DPR. "Namun saya paham bahwa keputusan menolak ini adalah keputusan politik dan bukanlah berdasarkan kompetensi, profesionalisme, dan integritas kami semata," kata Raden, yang saat ini menjabat Wakil Dirut PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Menurut dia, perjalanan bangsa ini masih jauh ke depan dan dirinya akan selalu siap mengabdi dan berbakti untuk negara. "Mari kita memberi yang terbaik buat negeri ini dan tidak tenggelam dalam pesimisme," katanya. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan uji kepantasan dan kepatutan calon Gubernur BI. Ucapan itu antara lain disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Kepala Negara yang memberi kesempatan kepada dirinya dicalonkan sebagai Gubernur BI. Terima kasih juga disampaikan kepada Komisi XI DPR yang telah memberikan kesempatan menjalani fit and proper test. Mengenai syarat calon untuk Gubernur BI, Raden mengatakan calon berikut yang akan diajukan presiden harus yang mampu mempertahankan profesionalisme, integritas, dan kompetensinya. "Mereka tidak boleh tunduk pada tekanan politis, karena kalau tunduk pada kepentingan politis, BI akan kental dengan kepentingan politis," katanya. Komisi XI DPR dalam fit and properr test terhadap dua calon Gubernur BI, Rabu malam memutuskan menolak dua calon Gubernur BI melalui voting. Sebanyak 29 suara menyatakan menolak kedua calon, sementara 21 suara memilih Agus Martowardojo, dan tidak ada suara satu pun untuk Raden Pardede. (*)

Copyright © ANTARA 2008