Jakarta (ANTARA News) - Panitia Anggaran DPR RI meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit investigasi pertukaran (swap) produksi minyak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebesar 50.000 barel per hari dengan gas ConocoPhillips di Lapangan Duri, Riau. Anggota Panitia Anggaran DPR Enggartiasto Lukita di Jakarta, Kamis, mengatakan, mekanisme pertukaran tersebut terdapat sejumlah kejanggalan dan berpotensi merugikan negara. "Kenapa produksi minyak yang ditukar dengan gas konstan pada angka 50.000 barel per hari," katanya. Menurut dia, dalam rapat pembahasan RAPBN 2004 pada Nopember 2003, DPR juga sudah meminta agar pertukaran tersebut masuk perhitungan anggaran. Namun, lanjutnya, rencana tersebut baru akan masuk RAPBN Perubahan 2008. "Sejak 2003, kami sudah meminta agar pertukaran tersebut dilakukan kontrak jual beli dan masuk sebagai DMO (domestic market obligation)," katanya. Dari penerimaan DMO, negara hanya mendapat Rp578 miliar dari produksi CPI 50.000 barel per hari tersebut. Padahal, kalau produksinya benar-benar riil 50.000 barel per hari, maka pendapatan negara bisa bertambah Rp7,5 triliun.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008