Karbala, Irak (ANTARA News) - Serangan bom bunuhdiri di dekat tempat suci Syiah menewaskan sedikitnya 36 orang, Senin, di kota Karbala, Irak tengah, kata seorang pejabat kesehatan kepada AFP. Serangan terjadi ketika Wakil Presiden AS, Dick Cheney, berada di Baghdad dalam kunjungan kejutan dan mengadakan perundingan dengan para pemimpin Irak dan AS mengenai peningkatan keamanan di negara itu akhir-akhir ini. Sedikitnya 50 orang lain cedera dalam ledakan itu, yang terjadi di dekat tempat suci Imam Hussein, kata Alaa Hamud Dadair, kepala direktorat kesehatan Karbala. Beberapa saksi mata mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang wanita pembom bunuh diri, kata Dadair. Seorang koresponden AFP di lokasi kejadian mengatakan, sejumlah ambulan dan kendaraan polisi mengangkut korban ke rumah sakit setelah ledakan tersebut, yang terjadi sekitar 100 meter dari tempat suci Syiah itu, yang terletak di pusat kota tersebut. Segera setelah serangan itu, polisi Karbala memberlakukan larangan keluar rumah tanpa batas waktu di daerah-daerah tengah kota tersebut. Gerilyawan menyerang kota suci Syiah itu beberapa kali dalam lima tahun terakhir ini. Pada 28 April tahun lalu, serangan bom mobil bunuh diri di dekat masjid Imam Abbas, tempat suci kedua di Karbala, menewaskan lebih dari 70 orang dan mencederai hampir 160 orang. Dua pekan sebelumnya, serangan bom serupa di dekat masjid Imam Hussein menewaskan 42 orang dan mencederai puluhan lain. Karbala juga merupakan lokasi bentrokan-bentrokan berdarah antara militan Syiah dan polisi pada Agustus yang menewaskan lebih dari 50 orang dan mencederai ratusan lain. Milisi Tentara Mahdi kubu ulama garis keras Syiah Moqtada al-Sadr disalahkan atas terjadinya bentrokan-bentrokan itu, dan Sadr kemudian memerintahkan pembekuan kegiatan milisi tersebut, dan perintah itu hingga kini masih berlaku. Irak dilanda serangkaian serangan bom bunuh diri dalam beberapa bulan terakhir ini, termasuk yang dilakukan penyerang wanita. Militer AS menyatakan, rompi peledak menjadi senjata pilihan bagi Al-Qaeda di Irak, dan sebagian besar pelaku jihad kini menggunakan pakaian bunuh diri itu. (*)

Copyright © ANTARA 2008