Col Du Tourmalet, Prancis (ANTARA) - Juara bertahan Tour de France dari tim Ineos, Geraint Thomas, mengaku dia merasa terlalu lemah ketika dia kehilangan pijakan terlalu jauh dari pemimpin klasemen keseluruhan Julian Alaphilippe dan para pesaing juara edisi tahun ini lainnya dalam ujian pertama mendaki pegunungan dalam balapan Tour de France, Sabtu waktu setempat.

Pebalap Inggris tercecer jauh di belakang pesaing-pesaingnya dalam kilometer terakhir Etape 14 yang finis di Col du Tourmalet karena tak bisa menjaga kecepatan di tengah sukses Thibaut Pinot menjuarai etape ini di depan pebalap sesama Prancis Alaphilippe dan pebalap Belanda Steven Kruijswijk.

"Jujur saja saya tidak merasa cukup kuat sejak awal, sangat lemah," kata Thomas kepada wartawan setelah menyentuh finis urutan ke delapan atau 36 detik di belakang Pinot.

Pada semua dari enam kemenangan Tour de France mereka, tim pimpinan Dave Brailsford selalu menjuarai etape sebelum Etape 14. Thomas dan rekan satu timnya, Egan Bernal, yang finis delapan detik dari Pinot pada urutan kelima, tadinya diperkirakan akan memancangkan otoritas mereka pada balapan Sabtu itu.

Ineos masih belum memenangi satu etape pun Tour de France tahun ini, tapi Thomas menolak putus asa.

"Pada akhirnya saya cuma tahu bahwa saya harus mencoba mempercepat," kata Thomas seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Pinot rampas Etape 14, Alaphilippe tetap puncaki klasemen

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019