Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa penolakan DPR atas dua calon gubernur Bank Indonesia yang diajukan pemerintah, merupakan keputusan yang wajar. "Tentu DPR punya alasan untuk melakukan itu. Itu kan salah satu bentuk fungsi kontrol DPR," katanya usai menghadiri pemakaman mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI (Purn) Ashadi Tjahjadi di Jakarta, Rabu. Ia menilai, penolakan terhadap Agus Martowardojo dan Raden Pardede sebagai calon gubernur BI bukan merupakan indikasi adanya hubungan inharmonis (tidak selaras) antara pemerintan dan DPR. "Salah itu. Jika DPR memang menilai kedua calon tidak layak, maka wajar langkah penolakan itu. Ini menyangkut masalah yang krusial," kata mantan Presiden RI itu. Tentang kriteria cagub bank sentral baru yang harus diajukan pemerintah pekan depan, Megawati mengatakan, yang bersangkutan harus memiliki pengalaman dan kredilibitas di bidang keuangan, perbankan dan ekonomi. "Yang penting, kredibilitasnya sebagai seorang gubernur bank sentral. Bagaimana pun kita harus melihat seberapa jauh pengalaman yang dimimilikinya," ujarnya. Mengenai kemungkinan calon harus dari internal BI, Megawati mengatakan, hal itu mungkin dilakukan jika memang calon dari luar tidak ada lagi yang memiliki kriteria dan kredibilitas untuk memimpin bank sentral itu. Sidang Paripurna DPR RI, Selasa (18/3), memutuskan untuk menyetujui hasil yang ditetapkan Komisi XI DPR yang menolak dua calon gubernur BI yang diajukan pemerintah, yakni Agus Martowardojo (Dirut Bank Mandiri) dan Raden Pardede (Wakil Dirut Perusahaan pengelola Aset). Atas putusan itu, pemerintah menyatakan kecewa atas penolakan dua calon gubernur Bank Indonesia (BI) oleh DPR tersebut. Meski begitu, pemerintah akan segera mengajukan calon baru sebagai gubernur BI.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008