Gorontalo (ANTARA News) - Ribuan massa pendukung A.W Thalib, calon walikota Gorontalo yang pencalonannya dibatalkan oleh KPUD, Kamis pukul 18.00 WITA membubarkan diri setelah berunjukrasa di Kantor KPUD Kota Gorontalo yang diwarnai kericuhan. Sementara seorang korban kerusuhan, Wiwin Pauweni (25), dalam kondisi kritis dirawat di Rumah Sakit Aloei Saboe. Ia terkena peluru "nyasar" yang ditembakkan oleh petugas keamanan saat mencoba membubarkan massa yang tengah melempar batu ke kantor KPUD. Menurut keterangan dari pendukung A.W Thalib, Wiwin terkena tembakan di bagian perut. "Kami belum memperoleh hasil visum untuk sementara, namun korban sudah mendapatkan penanganan dari tim medis," kata Lisa, seorang pendukung A.W Thalib. Menurut keterangan sejumlah saksi, korban terkena peluru "nyasar" yang ditembakkan seorang petugas kepolisian berinisial AE. Kapolres Kota Gorontalo, AKBP Asrul Azis, ketika dikonfirmasi juga mengakui bahwa ada korban yang terkena tembakan dalam unjukrasa itu. Namun, ia belum bisa memastikan siapa yang melakukan penembakan dan jenis peluru yang digunakan. "Untuk sementara kami masih konsentrasi pada pengamanan dan belum bisa memberikan komentar secara mendetail," tukasnya. Sebelumnya, lebih dari 4.000 massa mendatangi Bundaran Patung Saronde yang berkedakatan dengan salah satu SPBU serta melakukan aksi unjuk rasa dengan membakar ban mobil. Pukul 14.00 massa kembali melakukan aksi unjukrasa di depan kantor KPUD dan menerobos pagar kawat duri serta melempari kantor lembaga politik itu dengan batu. Aksi unjukrasa pendukung A.W Thalib ini merupakan kali ketiga dalam seminggu terakhir. Mereka menuntut KPUD mencabut SK Pembatalan pencalonan AW Thalib dan pasangannya atau menunda Pilkada. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008