Tangerang (ANTARA News) - Wakil Bupati Tangerang, Banten, H Rano Karno dalam program kerjanya setelah dilantik periode 2008-2013 mendampingi Bupati H Ismet Iskandar berupaya untuk mengubah pola hidup warga yang bermukim di kawasan pantai utara agar tidak lagi "dolbon" (membuang hajat di kebon). "Program `dolbon` merupakan prioritas utama, karena buang hajat di kebun itu adalah perilaku yang tidak sehat dan mudah mendatangkan penyakit," kata Rano Karno di Tangerang, Sabtu. Aktor pemeran sinetron "si Doel Anak Sekolahan" itu menyatakan ketika diminta komentar dalam keterangan pers perdana setelah dia dan H Ismet Iskandar dilantik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di kantor DPRD setempat dalam suatu rapat paripurna istimewa yang dihadiri 40 anggota DPRD. Menurut dia, dirinya akan fokus mengerjakan masalah lingkungan hidup, olahraga dan kepemudaan serta pertanian yang juga dapat diandalkan di wilayah ini. Bahkan dalam waktu dekat dirinya akan menghadap Menegpora Adhyaksa Dault untuk program kelanjutan proyek pembangunan kawasan olahraga seluas 20 hektar dengan dana APBN senilai Rp376,660 miliar. Kawasan olahraga itu merupakan lahan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas Umum (fasum) pengembang PT BSD itu berada di Desa Sampora, Kecamatan Cisauk dan Desa Situ Gadung, Kecamatan Pagedangan, akan dibangun stadion sebagai bangunan utama pada kawasan tersebut. Bahkan Pemkab Tangerang telah menjelaskan masalah kawasan olahraga itu kepada Deputi Pemuda dan Olahraga Menegpora, Junus Hairy dan ada kesanggupan untuk membiayai. Pembangunan kawasan itu dimulai Tahun 2008 dan berakhir Tahun 2010 mendatang dan Pemkab Tangerang juga mengalokasikan dana sebesar 10 persen dari nilai proyek yang digulirkan secara bertahap dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sedangkan untuk tahap awal dana yang telah keluar mencapai Rp2 miliar diantaranya bagi keperluan study kelayakan, analisa mengenai dampak lingkungan serta berbagai program perencanaan lainnya Menyangkut program lingkungan hidup, dia akan berusaha untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan yang telah melebihi kapasitas yang ada di wilayah ini agar udara bersih dapat dihirup penduduk. Selain itu, masalah kebersihan menyangkut sampah juga akan mendapatkan perhatian serius akibat adanya sampah pabrik dan rumah tangga untuk dapat dijadikan kompos. "Bulan depan kita buat proyek percontohan kompos untuk dijadikan pupuk sehingga petani tidak tergantung pada bahan penyubur tanaman yang mengandung kimia, kata Duta Lingkungan Hidup yang ditetapkan PBB itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008