Mataram (ANTARA News) - Peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret 2008 ditandai dengan aksi demo oleh puluhan mahasiswa pencita alam Universitas Mataram (Unram), Sabtu. Menurut pemantauan ANTARA News, para mahasiswa berjalan dari kampus Unram menuju Kantor Gubernur NTB berjarak sekitar dua kilometer sambil membawa spanduk berbagai tulisan dan himbauan untuk tidak menyia-nyiakan air. Unjuk rasa yang dipimpin Herizal tersebut tidak menemukan siapa-saipa di Kantor Gubernur karena semua kantor dan instansi di Mataram masih libur setelah libur Maulid dan Hari Paskah. Pada kesempatan itu Harizal membacakan pernyataan sikap yang isinya Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup haruslah tertuju pada kebijakan strategis seperti Tata Ruang dan Konservasi Sumber Daya Alam sehingga pembangunan dapat berkelanjutan. Selain itu, peningkatan kinerja institusi pemerintah terkait yang bertanggungjawab mengenai pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Selanjutnya, imbaunya, tidak hanya menanam pohon, tetapi fokuslah pada pengembalian fungsi dan proses ekosistem, melihat bentang alam secara luas dan heterogen. Setelah membacakan pernyataan sikap para pengunjuk rasa kembali dan membubarkan diri dengan tertib. Sebelumnya Kepala Dinas Kimpraswil Nusa Tenggara Barat (NTB) Ir Lalu Djajadi Sofjan mengatakan, jumlah masyarakat yang telah menikmati air bersih di daerah itu mencapai 65 persen atau di atas rata-rata nasional hanya sebesar 40 persen. "Sementara untuk tingkat perkotaan masyarakat yang telah menikmati air bersih hampir 80 persen," katanya. Namun tidak dipungkiri bahwa masyarakat yang tinggal di daerah terpencil seperti Pemongkong, Lombok Timur, Batulayar, Lombok Barat dan Mujur, Lombok Tengah masih kesulitan air bersih.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008