Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara telah mendistribusikan 475.000 liter air ke wilayah yang terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih.

"Total pengiriman air bersih sebanyak 95 tanki atau setara dengan 475.000 liter air bersih," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Kamis.

Dia menjelaskan, distribusi air bersih berjalan dengan lancar tanpa ada kendala berarti.

"Pengiriman lancar sejak awal penanganan hingga saat ini," katanya.

Dia juga menambahkan, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono juga telah berpesan agar proses distribusi air bersih dilakukan secara berkala guna membantu masyarakat yang membutuhkan.

Sebelumnya, dia mengatakan, sudah 15 desa di wilayah setempat yang terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih.

Dia menyebutkan, 15 desa tersebut antara lain Desa Kalitengah, Desa Karanganyar, Desa Kaliajir, Desa Merden, Desa Petir, kelimanya didi Kecamatan Purwanegara.

Selain itu, Desa Jalatunda dan Desa Somawangi di Kecamatan Mandiraja,
Desa Karangjati Kecamatan Susukan, dan Desa Sirkandi Kecamatan Purwareja Klampok. Ditambah Desa Kebutuhjurang, Desa Kebutuhduwur, Desa Lebakwangi dan Desa Duren,  di Kecamatan Pagedongan.

Serta Desa Kebondalem Kecamatan Bawang dan Desa Ampelsari Kecamatan Banjarnegara.

Menurut dia, jumlah tersebut masih bisa bertambah mengingat musim kemarau akan memasuki puncaknya pada bulan Agustus mendatang.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Kabupaten Banjarnegara akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2019.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan, tren curah hujan di wilayah Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya terus mengalami penurunan karena wilayah ini sudah mulai memasuki musim kemarau sejak awal bulan Juni 2019.

Baca juga: BPBD: sudah 15 desa di Banjarnegara terdampak kekeringan
Baca juga: 655.000 liter air didistribusikan bantu bencana kekeringan Banyumas
Baca juga: Jateng berstatus darurat kekeringan

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019