Sekarang mereka bilang mau buat taman dan jalur hijau, tetapi masih ada bangunan permanen dan warung di samping trotoar. Kalau mau, dihabiskan semua jangan hanya warung saya."
Jakarta (ANTARA) - Beberapa pemilik gubuk liar yang kena gusur di Jalan Letjen Suprapto berharap janji pihak Kelurahan Cempaka Putih Timur membangun taman dan jalur hijau di kawasan itu segera terwujud.

Pasalnya, jika rencana itu ditunda, mereka khawatir pedagang baru akan kembali membangun gubuk-gubuk liat di kawasan tersebut.

Baca juga: Kisah penghuni gubuk liar yang tak jera digusur

Baca juga: Penanganan lambat bisa buat warga apatis laporkan aktivitas ilegal

Baca juga: DPRD DKI minta pemprov tertibkan gubuk liar karena rawan prostitusi


Taswin, salah satu pemilik gubuk liar yang kena bongkar, mengatakan, pemerintah khususnya pihak Kelurahan Cempaka Putih Timur harus konsisten dengan rencana membangun taman dan jalur hijau itu.

"Jangan sampai rencananya tertunda, padahal warung kami sudah terlanjur dibongkar," kata Taswin saat ditemui di lahan bekas gusuran.

Taswin yang berjualan sejak 1991 itu berharap pemerintah juga dapat konsisten membongkar semua bangunan dan lapak jualan para pedagang di sepanjang Jalan Letjen Suprapto.

"Sekarang mereka bilang mau buat taman dan jalur hijau, tetapi masih ada bangunan permanen dan warung di samping trotoar. Kalau mau, dihabiskan semua jangan hanya warung saya," ujar Taswin.

Tak jauh dari Taswin, Udin, pedagang dan pemilik gubuk yang kena gusur, berharap agar tanaman hiasnya dapat diikutsertakan dalam rencana pembangunan jalur hijau di tepi Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih.

"Tanaman ini kan memang fungsinya juga penghijauan. Kalau gubuknya memang salah saya membangun tanpa izin. Cuma waktu membangun memang buat berteduh dan sekalian jualan nasi," kata Udin saat ditemui di lapaknya.

Udin mengatakan niat pemerintah sebetulnya baik ingin membangun taman dan jalur hijau di lahan bekas gusur. Namun, pihak Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kecamatan Cempaka Putih juga harus memikirkan nasib para pedagang yang nasibnya bergantung pada gubuk tersebut.

"Setelah digusur jualan nasi otomatis libur. Tadi banyak pelanggan yang nanya juga. Mau bagaimana lagi," kata Titi, istri Udin.

Satpol PP dan Kelurahan Cempaka Putih Timur membongkar lima gubuk liar yang terletak di belakang barisan tanaman hias di Jalan Letjen Suprapto, Kamis. Pembongkaran dilakukan karena gubuk itu diduga jadi tempat asusila.

Menurut Lurah Cempaka Putih Timur, Shinta Purnama Sari, lahan bekas berdirinya gubuk liar itu akan dibangun taman dan jalur hijau.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019