Beijing (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia tidak ingin campur tangan soal Tibet karena hal itu adalah urusan dalam negeri China, dan yakin Pemerintah China akan mampu menangani masalah itu dengan sebaik-baiknya. "Masalah Tibet adalah masalah internal China, dan Indoensia tidak akan ikut campur tangan dan tentu sangat menghormati kedaulatan China," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk China, Sudrajat, di Beijing, Jumat. Menurut dia, China akan sanggup menyelesaikan masalah yang terjadi di Tibet dengan sebaik-baiknya tanpa harus ada ikut campur tangan dari pihak-pihak lain. Perintah Indonesia dan China, katanya, selama ini sudah menjalin hubungan diplomatik yang sangat baik, yaitu masing-masing negara tidak ingin campur tangan dan terlibat dalam menangani urusan di dalam negerinya. "Pemerintah China selama ini tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri Indonesia dan itu sangat kita hargai dan hormati. Demikian pula Indonesia tidak ingin dan mau mencampuri urusan dalam negeri China dalam bentuk apapun, termasuk soal Tibet," ujarnya. Menanggapi terjadinya kerusuhan yang terjadi di Tibet, ia berharap, agar masalah itu diharapkan bisa segera tertangani secara baik, dan Pemerintah China yakin akan mampu mengatasi dengan cara terbaik. "Saya berharap, agar masalah di Tibet bisa segera diselesaikan dengan sebaik-baiknya," katanya. Tidak ikut campur tangannya Indonesia soal Tibet adalah juga sebagai bentuk menghormati kedaulatan wilayah China yang juga tidak ingin diintervensi urusan dalam negerinya. Menanggapi terpilihnya Presiden terpilih Taiwan, Ma Ying-jeou, beberapa waktu lalu, Sudrajat menegaskan bahwa kebijakan Indonesia tetap menganut "Kebijakan Satu China" (one china policy), yakni tetap menganggap bahwa hanya ada satu China, yaitu Republik Rakyat China (RRC). Soal Taiwan, katanya, adalah juga merupakan urusan internal China dan Indonesia tidak ingin banyak komentar dan dari dahulu tetap mengakui satu China. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008