Madiun (ANTARA News) - Sedikitnya 200 rumah warga dusun Pepe desa Pajaran kecamatan Saradan kabupaten Madiun rusak bahkan roboh akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (29/3) malam. Dari 200-an rumah yang rusak tersebut dua rumah di antaranya yaitu milik Lamini (36) dan Pagi warga RT 31/XI mengalami roboh total sehingga tidak dapat digunakan lagi. Selain merusakkan dan merobohkan rumah, angin puting beliung juga menumbangkan beberapa pohon besar dan mengancam perkampungan warga. Salah satu warga, Lamini (36), Minggu mengatakan, angin puting beliung tiba-tiba datang dengan cepat dan dibarengi hujan yang cukup deras. Pada saat angin datang, pihaknya langung menyelamatkan diri tanpa membawa bekal sedikit pun. "Saat itu, tiba-tiba genting semua jatuh dan dibarengi dengan anging kencang. Saya dan suami saya beserta anak-anak langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Setelah kami semua bisa keluar, rumah langsung roboh total," katanya sambil membersihkan puing-puing rumahnya yang roboh total. Menurut dia, pada saat kejadian dirinya hanya bisa menyelamatkan anggota keluarganya saja. Seluruh barang miliknya yang berada di dalam rumah semuanya rusak termasuk alat-alat elektronik beserta alat-alat sekolah milik anaknya. "Setelah angin reda, hujan turun dengan deras. Jadi semua isi rumah rusak dan kehujanan," kata ibu tiga anak itu menambahkan. Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan kondisi yang ada saat ini pihaknya berharap bisa mendapatkan bantuan guna mendirikan rumahnya kembali. Saat ini seluruah keluarganya menumpang di rumah salah satu warga yang rumahnya tidak rusak. Hal senada dikatakan Wagino, kepala dusun Pepe, berdasarkan pendataan yang dilakukannya rumah warga yang terkena angin puting beliung mengalami kerusakan pada bagian atap. Saat ini warga yang tidak menjadi korban secara gotong-royong membantu perbaikan rumah warga yang rusak. "Ini adalah kejadian yang pertama angin puting beliung merusakkan rumah. Kejadiannya cukup cepat sehingga banyak warga yang panik dan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun dalam peristiwa ini tidak sampai mengakibatkan korban jiwa," katanya. Menurut dia, pada saat angin puting beliung terjadi, aliran listrik di perkampungan warga yang terdiri dari 330 Kepala Keluarga (KK) dengan sekitar 1000 jiwa itu padam sehingga proses penyelamatan sedikit terhambat. Sementara itu, Wakil Bupati Madiun, Muhtarom mengatakan pihaknya langsung turun ke lapangan serta memberikan bantaun kepada masyarakat yang menjadi korban angin puting beliung. "Bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang menjadi korban adalah berupa sembako. Selain itu juga diberikan bantuan uang tunai kepada pemilik rumah yang rumahnya roboh total serta uang perbaikan bagi rumah warga yang mengalami kerusakan ringan," katanya saat meninjau korban angin puting beliung. Sembako yang diberikan kepada masyarakat adalah beras sebanyak satu kwintal serta satu kardus sarden. Sedangkan untuk bantuan uang pada warga yang rumahnya roboh total masing-masing sebesar Rp 1,5 juta. Selain itu, secara pribadi wakil Bupati juga memberikan bantaun uang tunai sebesar Rp 2 juta pada masing-masing warga yang rumahnya roboh total. Sedangkan uang bantuan untuk perbaikan rumah yang mengalami rusak ringan sebesar Rp 2 juta. Berdasarkan taksiran sementara, kerugian akibat bencana angin puting beliung yang terjadi di dusun Pepe mencapai Rp 30 juta. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008