Amman (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice, Ahda, mengadakan pembicaraan dengan dua pemimpin Arab, yang mendesak Washington agar mendorong Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman di Jerusalem Timur sebagai prasyarat bagi keberhasilan pembicaraan dengan pihak Palestina. Rice mengadakan pembicaraan terpisah dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang sebelumnya ikut dalam konferensi tingkat tinggi Arab di ibukota Suriah, Damaskus, dan dengan Raja Abdullah II dari Jordania. "Raja menganggap kebijakan sepihak Israel, terutama perluasan permukiman di Jerusalem, sebagai penghalang utama di jalur upaya perdamaian regional dan internasional," demikian antara lain isi pernyataan kerajaan. Menurut pernyataan itu, Raja Abdullah memperingatkan, "Kegalan upaya saat ini dengan tujuan memajukan proses perdamaian akan memiliki akibat pada keamanan dan kestabilan regional dan akan menambah dalam keputus-asaan serta lingkaran kekerasan di wilayah ini." "Dari pihaknya, Rice menyampaikan komitmen mengenai bagian pemerintah AS untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah dan bekerjasama dengan pihak Palestina serta Israel guna mencapai tujuan ini," katanya. Selama pertemuannya dengan Rice di kediaman duta besar Palestina, Abbas menjelaskan bahwa berlanjutnya kegiatan permukiman Israel di Jerusalem dan serangan Israel terhadap rakyat Palestina akan menggelincirkan pembicaraan perdamaian yang sedang berlangsung antara kedua pihak, kata beberapa sumber Palestina. Pemerintah Israel dilaporkan menyetujui pembangunan ribuan rumah di permukiman di Jerusalem TImur selama beberapa pekan belakangan. Rice menyampaikan kepada pemimpin Palestina tersebut kesediaan pihak Israel untuk menghilangkan sedikitnya 50 penghalang jalan di Tepi Barat Sungai Jordan guna meningkatkan gerakan rakyat Palestina dan kehidupan sehari-hari mereka, kata sumber itu. Rice sebelumnya bertemu di Jerusalem dengan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, Menteri Pertahanan Ehud Barak dan Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad. "Apa yang harus kita lakukan ialah memiliki kemajuan berarti ke arah hidup yang lebih baik rakyat Palestina bahkan saat kita bergerak ke arah berdirinya satu negara," kata Rice pada suatu taklimat di Jerusalem. Rice dijadwalkan mengadakan pertemuan kedua Senin pagi dengan Abbas, yang kembali dari KTT Arab dengan ancaman akan mempertimbangkan kembali rencana perdamaian Arab kalau Israel terus tak mengacuhkannya, demikian DPA.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008