Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) Daerah Operasi I Jakarta memastikan operasional kereta api (KA) di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) lancar, sekalipun sebagian karyawan PT KA mogok kerja. "Semua lancar, pelayanan publik di Jabodetabek tak ada masalah. Kami punya karyawan pelapis dan pengganti. Mereka hanya sebagian yang mogok," kata Kahumas PT KA Daop I Jakarta, A. Sujadi, saat dihubungi di Jakarta, Senin. Sebelumnya, sekitar 100 orang pekerja kontrak (outsourcing) yang tergabung dalam Koperasi Wahana Usaha Jabotabek (Kowasjab) mogok kerja sejak pukul 09.00-12.00 WIB di depan kantor PT KA Divisi Jabodetabek, dekat Stasiun KA Juanda Jakarta Pusat. Mereka ini awak terdepan dari PT KA di bagian ticketing, pembukuan, pemeriksa karcis, informasi dan staf kantor KRL. Mereka menuntut untuk diangkat sebagai karyawan tetap PT KA, menyusul rencana pengalihan tenaga kerja kontrak Kowasjab ke PT Kencana Lima mulai 1 April 2008. Menurut Sujadi, tuntutan tersebut salah alamat karena karyawan kontrak tanggung jawab dari Kowasjab, sedangkan PT KA selama ini berurusan dengan Kowasjab. "Jadi, sangat tidak masuk akal jika mereka menuntut untuk diangkat jadi karyawan tetap PT KA. Jika ingin jadi karyawan, mestinya ikut tes jika ada rekrutmen karyawan baru PT KA," katanya. Sementara itu, menurut keterangan tertulis yang disampaikan Koordinator Aksi Serikat Pekerja Kereta Api Jabotabek (SPKAJ), Anwar Sastro M, selama ini mereka dikontrak oleh Kowasjab. "Lamanya bervariasi ada yang 5 hingga 12 tahun," katanya. Total pekerja kontrak selama ini di Jabodetabek sebanyak 223 orang, pekerja harian lepas 181 orang dan pegawai kontrak tetap 300 orang. Kebanyakan mereka adalah petugas ticketing, administrasi stasiun dan petugas operasional di stasiun kereta. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008