Jakarta (ANTARA News) - Jelang pengumuman inflasi Maret 2008, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa pagi, ditutup turun cukup tajam 2,06 persen. IHSG sesi pagi turun 50,482 poin menjadi 2.396,817, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 11,022 poin (2,10 persen) ke level 514,391. Analis Riset PT BNI Securities Alfatih, mengatakan, para pelaku pasar bersikap hati-hati menjelang pengumuman inflasi Maret yang akan diumumkan Selasa siang ini. Sikap hati-hati para pelaku pasar ini telah membuat indeks BEI tidak mengikuti kenaikan bursa Wall Street AS dan regional. Bursa AS mencatat kenaikan moderat, Senin (Selasa pagi WIB), menutup kinerja kuartalan terburuk dalam lima tahun terakhir, karena para investor menerima usul perbaikan regulasi keuangan dan laporan ekonomi yang positif. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 46,49 poin atau 0,38 persen ditutup pada 12.262,89. Naiknya Dow Jones ini juga diikuti sebagian besar bursa di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 naik 172,05 poin menjadi 12.697,59, bursa bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi ditutup naik 299,95 poin ke level 23.149,15 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terangkat 22,28 poin menjadi 3.029,64. Namun penguatan bursa AS dan bursa regional ini tidak diikuti pergerakan saham di BEI yang justru didominasi yang turun sebanyak 129 dibanding yang naik hanya 36, sedangkan 42 stagnan dan 250 belum aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin beberapa saham unggulan, diantaranya saham Bumi Resources yang melemah Rp250 menjadi Rp5.950, Telkom turun Rp150 ke posisi Rp9.500, Bakrie Plantations tertekan Rp120 ke level Rp1.660, Bank BRI anjlok Rp250 ke harga Rp6.050 dan Astra Agro Lestari terjun Rp1.350 menjadi Rp24.500. Volume perdagangan mencapai 1.176 miliar saham dengan nilai Rp2,034 triliun dari 29.065 kali transaksi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008