New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia kembali membumbung tinggi, Rabu, karena para pedagang meresahkan penurunan cadangan bensin AS yang di luar perkiraan mereka dan tampaknya tak menghiraukan kenaikan dalam cadangan minyak mentah, kata para pedagang. Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Mei, ditutup naik tajam 3,85 dolar AS pada 104,83 dolar AS per barel. Di London, minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Mei meningkat 3,58 dolar AS pada 103,75 dolar AS per barel. Harga-harga telah mundur dari posisi terdahulu setelah pemerintah AS merilis survei mingguan cadangan energi, namun para pedagang dan spekulator memompa harga naik karena mereka mencerna laporan lebih lengkap. Badan Energi AS (Energy Information Administration/EIA) mengatakan cadangan minyak mentah Amerika naik 7,4 juta barel menjadi 319,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 28 Maret. Kenaikan tersebut memukul konsensus perkiraan para analis naik 2,25 juta barel. Survei EIA juga mengungkapkan kembali bahwa stok bensin AS turun 4,5 juta barel pekan lalu, turun lebih besar daripada perkiraan pasar 2,5 juta barel. "Kami memperoleh sebuah kenaikan besar stok minyak mentah, selanjutnya dalam reaksi pertama minyak mentah mulai dijual, di sisi lain kami juga memiliki laporan bensin yang baik," kata analis Sucden, Robert Montefusco, kepada AFP. Laporan mingguan sering kali berdampak terhadap harga energi internasional karena Amerika Serikat merupakan negara pengkonsumsi energi terbesar di dunia. Sementara para pedagang tampak mengesampingkan peringatan Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke bahwa ekonomi AS dapat tergelincir ke dalam resesi selama paruh pertama 2008. Bernanke kepada Kongres mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi telah mendingin dan kehati-hatian para investor diperkirakan menjadikan momentum ekonomi tidak semarak selama enam bulan pertama tahun ini. "Dalam jangka panjang, indikasi selanjutnya dari penurunan permintaan energi dan melambatnya pertumbuhan global dapat merusak harga berjangka minyak mentah," kata analis Sucden, Andrey Kryuchenkov. Harga minyak telah turun sejak Jumat, sebelum naik kembali Selasa, ketika pemerintah AS menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika hanya 0,6 persen dalam basis tahunan pada kuartal keempat 2007. Pertumbuhan ekonomi AS telah melambat meski the Fed telah memangkas suku bungnya. Sejak September, para pembuat kebijakan the Fed telah memangkas suku bungan janga pendek federal fund hingga menjadi 2,25 persen dari 5,25 persen dalam upaya mendorong pertumbuhan dan menutup kemerosotan dramatis pasar perumahan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008