Banda Aceh (ANTARA News) - Sekitar 4,2 juta jiwa penduduk di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) akan dimasukkan dalam program pemberian asuransi kesehatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBA) setempat. "Pemberian asuransi kesehatan itu merupakan salah satu program prioritas pemerintah. Tapi bagi mereka yang telah mengantongi Askes dan Askeskin tidak diberikan lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NAD, Dr Muhammad Thaib, di Banda Aceh, Kamis. Usai pelantikan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan dan Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh, ia menjelaskan kebutuhan dana untuk ansuransi kesehatan penduduk tersebut sedang disusun. "Dana asuransi kesehatan itu sedang dalam penyusunan. Untuk program asuransi penduduk itu kami juga mencari berbagai masukan dari PT Askes terkait dengan format yang lebih cocok guna mendukung program tersebut," tambah dia. Disebutkan, ada tiga daerah yang akan dilakukan ujicoba pemberian asuransi kesehatan, yakni Kabupaten Bireuen, Aceh Barat dan Kota Sabang. Kemungkinan pemberian asuransi kesehatan di Aceh itu bisa diterapkan pada 2009-2010. Muhammad Thaib menjelaskan, pihaknya juga menggunakan tenaga konsultan dari Universitas Indonesia untuk penyusunan format asuransi kesehatan bagi seluruh penduduk provinsi ujung paling barat Indonesia ini. "Tujuan pemberian asuransi kepada penduduk itu sebagai upaya Pemerintah Aceh untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat," tambah dia. Ia juga menjelaskan pihaknya juga sedang mempelajari konsep asuransi kesehatan yang telah diterapkan di Provinsi Sumatera Barat dan Kalimantan Timur. Thaib menambahkan program penganti Askeskin yang tidak dilaksanakan lagi PT Askes itu maka Pemerintah Aceh akan mengantinya dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat Aceh (Jamkesmas). "Jamkesmas sebagai pengganti Askeskin itu sendiri akan diberlakukan sekitar April atau Mei 2008," tambah dia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008